Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Kamis sore, menguat lima poin menjadi Rp9.105/9.110 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.110/9.210 per dolar AS, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahan bunga BI Rate. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta mengatakan, kebijakan BI mempertahankan bunga BI Rate memicu pelaku berspekulasi membeli rupiah. Rupiah yang semula terpuruk hingga mencapai Rp9.113 per dolar AS kembali menguat mendekati level Rp9.100 per dolar AS, katanya. Menurut dia, rupiah yang cenderung menguat masih sulit untuk mencapai level Rp9.100 per dolar AS, karena BI tetap menjaga agar mata uang lokal itu tidak menyentuh leve tersebut. "BI tetap menjaga pergerakan rupiah agar tetap berada di level antara Rp9.100 sampai Rp9.200 per dolar AS," katanya. Ia mengatakan, kenaikan rupiah yang relatif kecil, karena minat pelaku untuk bermain di pasar uang membeli rupiah agak berkurang, karena mereka memfokuskan perhatian terhadap indikator ekonomi AS yang cenderung merosot. Apalagi Bank sentral AS (The Fed) masih mengkhawatirkan tingkat inflasi yang cenderung meningkat, katanya. Kalau melihat situasi, menurut dia rupiah masih berpeluang untuk menguat lagi hingga mencapai level Rp9.100 per dolar AS bahkan menembus level tersebut. Namun peluang itu masih sulit dicapai, apabila BI tetap mempertahankan keberadaannya di pasar, ucapnya. Pelaku pasar asing saat ini sedang memfokuskan perhatian terhadap berbagai indikator ekonomi AS seperti gaji buruh (payrroll) dan tenaga kerja AS sehingga dolar AS berada berada dalam kisaran yang ketat, katanya. Dolar AS terhadap yen mencapai 118,65 cenderung stabil, ero pada 1,3375 per dolar AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007