Pertama, adalah perluasan jangkauan pelayanan bank. Presiden, dalam sambutan pembukaan Indonesia Fintech Festival & Conference, Selasa,di Tangerang, mengatakan upaya tersebut perlu menyesuaikan dengan kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan.
Arahan Presiden yang kedua yaitu peningkatan kapasitas masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal, untuk meningkatkan literasi warga terhadap lembaga keuangan.
Ketiga, yakni memperkuat kebijakan yang mendukung sistem keuangan inklusif terutama bagi para pelaku UMKM.
Kemudian, keempat, adalah perlindungan kepada para pengguna lembaga finansial formal untuk menjamin simpanan masyarakat di lembaga keuangan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden pun menyampaikan apresiasinya kepada generasi muda yang mengembangkan aplikasi bisnis maupun keuangan yang bermanfaat bagi UMKM.
"Kalau ada aplikasi untuk kasir, aplikasi untuk akuntansi dan pembayaran pajak serta lain-lain saya kira ini akan memudahkan usaha-usaha kecil untuk bisa mengakses ke perbankan," jelas Jokowi.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, sejumlah agenda dalam Indonesia Fintech Festival & Conference antara lain pembimbingan bagi pengembang aplikasi "technopreneur", serta memfasilitasi calon investor potensial di bidang tersebut.
Menurut Muliaman, ada sekitar 2.100 peserta dan 53 pembicara baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang membahas perkembangan aplikasi digital untuk bisnis dan UMKM dalam ajang tersebut.
Selain itu, terdapat 70 partisipan dari perusahaan startup Fintech yang 50 di antaranya merupakan pengembang dari Indonesia yang dikelola sebagian besar oleh generasi muda bangsa.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016