Gunung Kidul (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ikut menangani pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sejumlah sekolah untuk memberikan pelajaran dan simulasi demokrasi bagi pelajar.
Ketua KPU Gunung Kidul Zainuri Ikhsan di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan sebagai langkah pertama akan dilakukan pemilihan ketua OSIS di beberapa sekolah, di antaranya SMA Negeri 1 Wonosari, SMK Negeri 1 Wonosari, dan MAN 1 Wonosari.
"Nantinya pemilihan ketua OSIS mirip dengan pemilu. Mereka akan melakukan pemilihan Ketua OSIS pada 8 September nanti. Tiga sekolah yang kami gandeng untuk dapat menerapkan model pemilihan ketua OSIS seperti pemilihan umum," kata Zainuri.
Ia mengatakan nantinya dalam pemilihan ketua OSIS akan dilakukan pembekalan kepada sekolah untuk tata cara pembentukan KPKU, KPPS, penyusunan program dan anggaran, penetapan daftar pemilih, penetapan calon ketua, sampai rekapitulasi data.
"Mekanisme pemilihan ketua OSIS serupa dengan pemilu pada umumnya. Mulai dari pembentukan panitia untuk penyusunan program dan anggaran pemilihan ketua OSIS. Panitia mengumpulkan daftar pemilih untuk kemudian dipungut suaranya," katanya.
Zainuri mengatakan calon yang maju harus lolos persyaratan. Setelah dilaksanakan pemungutan suara maka dilakukan rekapitusai dan pengumuman pemenang. Nantinya, pihak KPU akan melaksanakan pemilihan ketua OSIS setiap tahun.
"Nantinya calon diperbolehkan berkampanye selama tiga hari, untuk menentukan program yang akan dilakukan," kata dia.
Dia mengatakan pelaksanaan ini diharapkan bisa memberikan pendidikan demokrasi sejak dini.
"Nantinya pelajar diharapkan bisa mengetahui proses demokrasi. Dengan pemilihan ketua OSIS ini mereka sudah familiar dengan demokrasi, sehingga ketika mereka terjun ke masyarakat sudah langsung paham," kata Zainuri.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunung Kidul Bahron Rasyid mendukung upaya KPU untuk meperkenalkan demokrasi di tingkat sekolah.
"Kami berharap siswa bisa belajar tentang pentingnya berdemokrasi," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016