Cirebon (ANTARA News) - Tambak garam yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir rob yang mengakibatkan 700 hektare tambak itu tidak bisa dipanen dan mengakibatkan kerugian.
Ketua Ikatan Petani Garam Indonesia M Insyaf Supriyadi di Cirebon, Senin, mengatakan tambak garam yang ada di Kecamatan Pangenan terkena rob yang mengakibatkan 700 hektare tambak garam di daerah itu tidak bisa dipanen.
"Yang jelas para petani garam merugi akibat banjir rob yang melanda kemaren," kata Insyaf saat ditemui.
Selain terkena banjir rob yang mengakibatkan seluas 700 hektare garam gagal panen, para petani juga dibingungkan dengan hujan yang sampai saat ini turun, sehingga produksi garam terganggu.
Akibatnya banyak petani yang membiarkan tambaknya tidak diolah lagi, karena dengan mengelola tambak dimusim seperti sekarang yang ada hanyalah kerugian.
"Sekarang petani garam juga terkendala kemarau basah yang akibatkan para petani kesulitan untuk memproduksinya," tuturnya.
Ia menambahkan dengan adanya air rob yang menggenangi tambak garam para petani tidak memilik pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari.
Walaupun menurutnya harga garam sekarang sedang mengalami kenaikan, namun produksi para petani tidak ada, padahal kalau bulan Agustus lalu para petani sudah banyak yang memanen garam mereka.
"Ya sekarang harga garam memang lagi naik tapi percuma, karena petani juga lagi sulit untuk memproduksi," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016