Langkah pertama investasi Aggreko sebesar 25 juta pound untuk menyediakan energi lebih untuk Indonesia adalah kunci dari hubungan dua negara."

Jakarta (ANTARA News) -Perusahaan penyedia energi temporer dari Inggris Aggreko berinvestasi sebesar 25 juta pound dalam bentuk pembangunan depot di Marunda, Jakarta.

Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris untuk Perdagangan dan Investasi Richard Graham di Jakarta, Senin, mengatakan investasi tersebut merupakan perwujudan komitmen Inggris kepada Indonesia setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi Inggris pada April 2016.

"Langkah pertama investasi Aggreko sebesar 25 juta pound untuk menyediakan energi lebih untuk Indonesia adalah kunci dari hubungan dua negara," kata dia.

Richard menuturkan pihaknya memiliki daftar yang telah dibahas bersama saat Presiden Jokowi mengunjungi London dan memastikan setiap proyek berjalan.

"Peletakan batu pertama depot Aggreko ini menjadi yang pertama dari daftar tersebut," ujar dia.

Menurut dia, depot yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir September 2016 itu, selain membantu pemenuhan kebutuhan energi, juga akan mendukung keinginan pemerintah untuk mengembangkan kawasan Jakarta dan menjadi lapangan pekerjaan dan pusat pelatihan untuk masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan sama, Direktur Regional Asia Selatan Aggreko Radhakrishnan Viswanathan mengatakan depot yang akan dibangun itu dapat menyediakan listrik sebesar 100 MW yang sebagian besar dari generator diesel.

"Depot dapat menghasilkan 100 MW, bisnis energi di Indonesia terus berkembang dan kami juga melihat berbagai kegiatan yang akan digelar ke depan, kami juga ingin mendukung industri lain seperti minyak dan gas," ujar dia.

Ia menuturkan investasi pertama Aggreko di Indonesia tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.

Untuk investasi selanjutnya, ia mengaku akan melihat perkembangan bisnis di Indonesia terlebih dulu.

Perusahaan Inggris yang sudah menyediakan energi temporer di Indonesia sejak 2006 itu, kini telah memiliki 120 pegawai warga negara Indonesia dan angka tersebut mungkin bertambah dengan perkembangan bisnis Aggreko di Indonesia.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016