Jakarta (ANTARA News) - Wajah wisata alam Manokwari Selatan sungguh mempesona bak potongan ‘surga’. Hamparan daratan yang hijau berpadu alam bawah lautnya yang tak kalah menarik, membuat siapapun yang melihat akan terpukau.

Di pesisir teluk cendrawasih, contohnya. Sebanyak 600 jenis terumbu karang, 900 jenis ikan laut termasuk tuna sirip kuning seharga ratusan juta per ekor, lima jenis spesies penyu, keong raksasa, serta berbagai macam jenis binatang laut dan terumbu karang hidup di perairan tersebut.

Selain sedap dipandang, cerita tentang bumi Manokwari juga tidak lepas dari kedekatan emosional antara Indonesia dan Jepang. Pasalnya, di pesisir Teluk Cendrawasih yang terletak di Distrik Momiwaren, terdapat kawasan wisata Tokyo Hills yang menyimpan situs peninggalan sejarah perang dunia kedua.

Peninggalan tersebut antara lain berupa banker, landasan pacu, puing-puing besi, terowongan bawah tanah, hingga makam massal lengkap dengan Nissan bertuliskan huruf kanji.

“Makam itu dibangun seadanya oleh warga Jepang yang kalah perang. Sebelum melakukan harakiri, si pemilik nisan sudah menuliskan wasiat kepada keluarganya di atas nisan tersebut,” jelas Remos Mandauwen, Plt Kepala Dinas Pariwisata Manokwari Selatan di Osaka Jepang, Minggu.

Dalam siaran pers panitia Indonesia Week Osaka 2016, yang diterima, Senin, Remos Manaduwen mengatakan, berbagai peninggalan serajah yang terdapat di Tokyo Hills menjadi saksi bisu bahwa tentara Jepang pernah menginjakkan kakinya di Indonesia.

Saat ini pengembangan kawasan Tokyo Hills belum dikelola secara optimal. Hal ini menyebabkan pertumbuhan kunjungan wisata di Manokwari Selatan belum sepenuhnya tercapai. Pembenahan infrastruktur baru dimulai dengan membuka akses jalan dari trans Papua Barat menuju desnitasi wisata di Distrik Momiwaren sepanjang 1 km. Untuk pembangunan yang lebih cepat, tentunya Pemda setempat membutuhkan campur tangan pihak lain agar pengembangan wilayah tersebut dapat segera terwujud.

Inilah misi yang diusung oleh pemerintah daerah Manokwari Selatan dalam kunjungannya ke Osaka, Jepang. Pada event Indonesia Week 2016 yang digelar pada 25-28 Agutus 2016, Bupati Manokwari Selatan Markus Waran bersama delapan orang perwakilannya datang langsung untuk mempromosikan kekayaan wisata daerahnya. Kedatangannya ini pun sekaligus bertujuan untuk menarik minat investor Jepang.

"Distrik Momimaren adalah wilayah yang kami proyeksikan untuk dibuatkan masterplan khusus kawasan destinasi wisata. Tak lupa kami mengundang para investor untuk bersama-sama mengembangkan wilayah tersebut," ungkap Markus.

Bupati yang baru menjabat selama delapan bulan itu memiliki keinginan untuk menata wilayah pemakaman di Tokyo Hills, sekaligus membangun monument. Markus memperkirakan, jumlah investasi yang dibutuhkan untuk membangun kawasan tersebut mencapai Rp 35 miliar. Selain menata makam dan membangun monumen, jumlah tersebut juga digunakan untuk membangun sarana prasarana wisata seperti penginapan hingga kapal pesiar atau kapal cepat.

Maksud tersebut disampaikan secara langsung oleh Markus kepada Konjen RI Osaka Wisnu Edi Pratiknyo. Melalui pertemuan antara keduanya, Sabtu (27/8) malam, Konjen berjanji akan mengenalkan beberapa investor di bidang perkebunan kopi, kakau dan perikanan. Bahkan salah satu investor yang merupakan pengusaha di bidang perikanan akan segera berkunjung ke Manokwari Selatan untuk melakukan survei.

"Melalui Konjen RI di Osaka, kami berharap pemerintah Jepang ada yang tertarik berinvestasi mengingat Tokyo Hills banyak menyimpan gambaran sejarah tentang Jepang," pungkas Markus.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016