Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore melemah 49 poin menjadi Rp13.264 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.215 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa minat investor di pasar uang terhadap aset berdenominasi dolar AS cenderung meningkat setelah adanya potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed fund rate) pada tahun ini.
"Pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen cukup untuk menopang laju dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah," katanya.
Ia menambahkan bahwa menjelang rilis data pengeluaran pribadi masyarakat dan laporan pendapatan Amerika Serikat yang akan keluar juga turut mempengaruhi penguatan dolar AS.
"Penguatan dolar AS dapat kembali berlanjut jika data mengindikasikan pertumbuhan tingkat konsumsi AS masih solid. Konsumsi merupakan komponen utama dalam aktivitas ekonomi AS," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar juga sedang mengantisipasi data inflasi Agustus 2016 yang sedianya akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada pekan ini.
"Pelaku pasar uang cukup berhati-hati mengambil posisi pada aset mata uang berdenominasi rupiah," katanya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini berada pada 13.275 per dolar AS setelah pada akhir pekan lalu (26/8) 13.242 per dolar.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016