Taipei (ANTARA News) - Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, Senin, mengeluarkan peringatan perjalanan (travel alert) ke Singapura karena adanya laporan tentang penularan virus Zika di negara tersebut.

"Hingga 28 Agustus, jumlah orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus Zika yang disebabkan oleh nyamuk di Singapura mencapai 41 orang," kata CDC dengan mengutip data yang disediakan otoritas kesehatan negara tersebut.

Semua kasus tersebut terbatas di wilayah Aljunied Crescent dan Sims Drive, sebanyak 34 dari mereka telah pulih dan tujuh masih dirawat di rumah sakit, demikian menurut CDC sebagaimana dikutip Kantor Berita Taiwan CNA yang dipantau Antara.

Meskipun demikian, dikhawatirkan virus akan menyebar dari dua lokasi itu setelah beberapa pasien melakukan perjalanan ke Khatib Camp dan Sembawang Drive, demikian pernyataan CDC.

Oleh sebab itu, CDC mengeluarkan peringatan perjalanan level 2 ke Singapura, perempuan hamil dan perempuan yang merencanakan kehamilan disarankan untuk lebih berhati-hati.

Baca Juga : Singapura akui terpapar virus Zika

Berdasarkan sistem tiga tahap CDC, peringatan perjalanan level 1 adalah saran kewaspadaan dan pencegahan penyakit, sedangkan level 2 mendesak kehati-hatian tingkat tinggi dan tindakan perlindungan yang ketat. Sedangkan level 3 adalah imbauan kepada agen perjalanan menuju atau dari destinasi tertentu.

Saat ini CDC mengeluarkan peringatan perjalanan level 2 untuk 58 negara dan wilayah yang dilaporkan terkena infeksi virus Zika, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Negara-negara itu menjadi jalur terpadat lalu lintas manusia ke dan dari Taiwan.

Berdasarkan level 2 peringatan perjalanan, jika mendesak untuk mengunjungi wilayah-wilayah tersebut, maka wisatawan disarankan untuk mematuhi "Formula 2226" setelah meninggalkan wilayah yang terkena dampak Zika untuk mencegah penularan penyakit, demikian CDC.

Formula khusus tersebut adalah wisatawan perempuan harus menunda kehamilan selama dua bulan setelah mereka kembali, terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala Zika atau tidak.


Baca Juga : Harapan baru penanganan Zika dari obat yang sudah ada

Bagi wisatawan laki-laki, bahkan kalau pun mereka dicurigai terkena gejala Zika, mereka diminta untuk menghindari hubungan seksual atau menggunakan kondom selama dua bulan setelah mereka kembali dari wilayah yang terdampak virus itu.

Jika mereka kemudian dicurigai terkena gejala Zika, maka mereka harus menghindari hubungan seksual atau menggunakan kondom selama enam bulan setelah mereka pulang.

(Uu.M038)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016