Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi mengkritik politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) sebagai politisi yang tidak mandiri.
"Politisi PKB dan PKNU bukan politisi mandiri tapi politisi nebeng," kata Hasyim di Jakarta, Kamis, menjawab wartawan soal perebutan pengaruh antara PKB dan PKNU di kalangan nahdliyin (warga NU).
Dalam setiap kesempatan, baik PKB maupun PKNU seringkali mengklaim sebagai partai yang paling pas buat warga NU, paling didukung ulama-ulama NU. Dengan kata lain, kedua partai itu lebih "menjual" nama NU daripada program partai.
Bagi Hasyim, posisi NU sudah sangat jelas, tidak terikat dengan partai mana pun dan tidak akan mengikatkan diri pada satu partai. Warga NU bebas berafiliasi dengan partai apa saja.
Karena itu, bukan hal aneh kalau saat ini warga NU tersebar ke beberapa partai, baik jadi pengurus maupun sekedar simpatisan.
Hasyim menegaskan, dalam hal politik kekuasaan yang menjadi ranah partai, warga NU tak perlu disatukan atau istilah Hasyim disolidkan dalam satu partai.
"Sengaja tidak disolidkan. Kalau disolidkan nanti NU terjebak menjadi oposisi atau pendukung pemerintahan. Ini jelek," tandas Hasyim.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Malang, Jawa Timur itu, dalam posisi sekarang NU justru lebih leluasa bergerak.
"Sekarang ini justru bisa pro atau tidak (pada pemerintah), tergantung ma`ruf (baik) atau tidak (kebijakan pemerintah)," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007
pak Hasyim yth.
Slaku wrga NU sya mau mnympaikan aspirasi dlm bntuk prtanyaan. Saya mo menanyakn kpd bpk slaku ktua PBNU. bgmna mnurut bpk tntang kdudukan deklarasi ciganjur 98. dmna dlm dklarasi tsb, PBNU mmbkin sbuah wadah utk mnampung aspirasi politik wrga NU. shgga PBNU mmbntuk PKB. dan saya sgt stuju dgn pndapat KH Ushfuri Anshor ( Wkil Dwan Syuro PKB PWNU jabar ) bhw bgi spa sja yg mrasa wrga NU tdk pilih PKB, brarti dia brkhianat kpd diri sndiri, PBNU, dan Allah SWT