Bogor (ANTARA News) - Walikota Bogor, H. Diani Budiarto, melakukan promosi dan mutasi 209 pejabat eselon II, III, IV, dan V, di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Kamis. Mutasi itu, dikatakannya, untuk penyegaran dan peningkatan kinerja birokrasi yang dinilai lamban dan kebuntuan komunikasi di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). "Mutasi dilakukan berdasarkan kompetensi pejabat untuk lebih meningkatkan kinerjanya, bukan karena pesan sponsor. Mutasi juga dilakukan untuk perkembangan dan peningkatan jenjang karir," kata Diani usai melantik 209 pejabat yang baru. Ditegaskannya, jabatan menjadi tujuan akhir, tapi dengan jabatan yang dimiliki, pejabat harus bisa menunjukkan kinerja yang baik kepada publik. Kritik dari masyarakat hendaknya dijawab dengan kinerja yang baik. Diani juga mengingatkan para pejabat untuk bekerja berdasarkan standar program yang telah ditetapkan, yakni rencana strategis pembangunan dan program prioritas, meliputi transportasi, kebersihan, pedagang kaki lima, dan pengangguran. "Saya minta para pejabat bisa bekerja berdasarkan rencana strategis pembangunan yang sudah ditetapkan, bukan berdasarkan standar pribadi. Kalau bekerja pakai standar pribadi, bisa kacau," katanya. Dalam kesempatan tersebut, walikota juga mengingatkan kinerja masing-masing SKPD, seperti Dinas Lalulintas Angkutan Jalan (DLLAJ), terutama persoalan transportasi yang menjadi salah satu program prioritas tahun 2004-2009. Di antaranya, ia menyinggung soal pembangunan Jalan Soleh Iskandar yang baru dibangun tapi sudah rusak lagi. Walikota juga mengingatkan kinerja dan koordinasi dari kelurahan dan kecamatan di Kota Bogor, yang dinilainya mengalami kebuntuan komunikasi. "Meskipun ada hirarki birokrasi, tapi dalam hal-hal tertentu yang mendesak untuk kepentingan masyarakat, seorang lurah bisa menghadap kepala dinas atau menghadap Sekda," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007