Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta bank-bank yang menjadi mitra pencairan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk aktif mendatangi sekolah untuk mencairkan dana bantuan tersebut.
"Kami meminta bank-bank untuk aktif mencairkan dana KIP. Di Siak kemarin misalnya, ada anak yang sudah mendapatkan kartu tapi dananya belum bisa dicairkan. Untuk itu, kami meminta bank untuk aktif ke sekolah-sekolah untuk mencairkan dana tersebut," ujar Mendikbud di Jakarta, Minggu.
Lamanya pencairan dana KIP, lanjut dia, dikarenakan kartu yang digunakan untuk pencairan masih berada di kelurahan atau kantor desa.
Vendor yang seharusnya menyalurkan kartu ke tangan penerima, malah menaruh kartu tersebut di kantor desa.
Dana KIP baru bisa dicairkan jika kartu sudah ditangan penerima, setelah itu pihak sekolah memasukkan nama penerima ke Data Pokok Pendidikan, baru setelah itu bisa dicairkan.
"Sekolah juga harus aktif, mendatangi kantor desa dan mendistribusikannya. Bank juga jangan menunggu anak mencairkan uangnya, harus aktif," ucap Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Mendikbud berharap penyaluran kartu tersebut dapat selesai pada akhir Agustus. Saat ini sudah ada sekitar 7,2 juta KIP yang ada di tangan siswa. Jumlah siswa penerima KIP sebanyak 17,92 juta jiwa.
Sebelumnya, Mendikbud hadir dan membuka Kongres Federasi Guru Independen Indonesia (FGII).
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Sumarna Surapranata mengatakan kehadiran Mendikbud di kongres itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak membeda-bedakan organisasi guru.
"Pemerintah mengakui semua perkumpulan guru atau organisasi guru manapun," ujar Pranata.
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016