Johannesburg (ANTARA News) - Menteri Keuangan Afrika Selatan Pravin Gordhan pekan ini mungkin didakwa dalam kasus suap, surat kabar harian setempat melaporkan, Minggu, mengutip pejabat tinggi dari kepolisian, Otoritas Tuntutan Nasional(NPA) serta kantor Dinas Pajak.
Sebanyak 30 orang saksi sudah mengantri untuk memberi keterangan melawan Gordhan dan tiga mantan pejabat dari Dinas Pendapatan Afsel (SARS), menurut surat kabar itu.
Pejabat di NPA tidak segera menanggapi pertanyaan yang diajukan.
Polisi memeriksa Gordhan pada pekan ini sehubungan dengan penyelidikan oleh "unit mata-mata" yang dibentuk oleh dinas pendapatan ketika ia memimpin organisasi tersebut.
Penyelidikan itu mulai mendapat sorotan pada Februari dan para politisi mengatakan bahwa Gordhan mulai diruntuhkan oleh faksi di pemerintah dan Kongres Nasional Afrika yang merupakan sekutu dari Presiden Jacob Zuma.
Surat kabar itu menulis bahwa Gordhan menghadapi tuduhan suap dengan memberikan pensiun dini kepada Ivan Pillay, mantan komisioner pada Dinas Pendapatan Afsel yang juga menghadapi pemeriksaan.
Zuma pada Kamis mengatakan bahwa ia mendukung Gordhan tetapi tidak memiliki kekuasaan untuk menghentikan polisi melakukan pemeriksaan terhadapnya.
Kepemimpinan Gordham banyak mendapat penghargaan dari pasar dan kepergiannya akan menimpulkan terpaan serius bagi negara yang paling maju industrinya di Afrika dan membuatnya naik-turun ke tepi resesi.
Sunday Times mengatakan bahwa Gordhan telah menyampaikan pada rapat staf keuangan pada Jumat bahwa ia dan wakilnya Mcebisi Jonas akan disingkirkan dalam perombakan kabinet.
Pihak Kementerian Keuangan juga belum segera menanggpi permintaan komentar, demikian dilaporkan Reuters.
(M007)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016