Belum lama ini kita telah melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut ..."

Sampit (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya sembilan dari 17 kecamatan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Baan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Sutoyo, di Sampit, Minggu, mengatakan bahwa penetapan daerah rawan terjadi karhutla berdasarkan hasil pemetaan wilayah dan kondisi di lapangan.

"Kesembilan kecamatan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan tersebut masing-masing Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Mentaya hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Seranau, Kota Besi, dan Parenggean," katanya.

Di sembilan kecamatan tersebut diperhitungkan ada 65 desa/kelurahan yang juga rawan terjadi karhutla.

Sutoyo mengungkapkan, kesembilan kecamatan dan 65 desa/kelurahan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan tersebut saat ini diawasi secara ketat oleh tim penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan Kotawaringin Timur.

"Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah rawan kita mendirikan posko di beberapa lokasi hal itu kita lakukan untuk mempermudah penanganan jika tiba-tiba terjadi kebakaran," katanya.

Ia mengatakan, selama Agustus 2016 jumlah titik panas di wilayah Kotawaringin Timur cenderung mengalami peningkatan, yakni ada sebanyak 75 titik yang terpantau disbanding dengan bulan sebelumnya yang tidak sampai 50 titik panas.

Dari 75 titik panas yang terpantau tersebut 12 titik diantaranya berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pulau Hanaut 2 titik dan Kecamatan Teluk Sampit 10 titik.

"Belum lama ini kita telah melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah dua kecamatan tersebut. Luasan lahan gambut yang terbakar mencapai 12 hektare lebih. Tim sempat kesulitan melakukan pemadaman karena medan yang sulit dijangkau, namun berkat bantuan helikopter pengebom air kebakaran tersebut dapat diatasi," ujarnya.

Untuk menyikapi terjadinya peningkatan titik panas tersebut, tim penanggulangan bencana karhutla Kotawaringin Timur yang terdiri TNI/Polri dan BPBD meningkatan kewaspadaan.

"Status Kotawaringin Timur saat ini adalah siaga bencana kebakaran hutan dan lahan. Kita berharap kesadaran masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan, yakni dengan tidak membakar lahan," demikian Sutoyo.

Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016