Mekkah, Arab Saudi (ANTARA News) - Pengawas Haji DPR menghargai kesiapan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji dan peningkatan layanan kepada jemaah haji musim 1437 Hijriah, setelah meninjau langsung di Madinah dan Mekkah.

"Tidak ada kasus-kasus yang signifikan. Secara umum baik. Saya harap tahun-tahun mendatang bisa seperti ini, dipertahankan," kata Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Sabtu siang waktu Arab Saudi.

Bersama 19 anggota DPR, antara lain Sodik Mudjahid, Abdul Malik Haramain, Hamka Haq, Samsu Niang, Wenny Haryanto, Endang Maria Astuti, Zulfadhil, Andaa, Kuswiyanto, Arzeti Bilbina, dan Muhammad Yudi Kotouky.


Juga Achmad Mustaqim, Choirul Muna, Roem Kono, Budi Yuwono, Khaidir, Ansory Siregar, dan Khotibul Umam.


Hamzah mengatakan, kunjungannya ke Mekkah untuk memastikan kesiapan puncak pelaksanaan ibadah haji di Mekkah setelah terlebih dahulu melakukan lawatan di Madinah.

Menurut dia, sejumlah temuan terkait keterlambatan katering dan fasilitas kesehatan akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan haji tahun mendatang.

Hal senada dikemukakan Pimpinan Komisi VIII DPR, Sodik Mudjadid. Ia menilai secara umum penyelenggaraan haji tahun ini telah baik sekalipun ia memiliki sejumlah catatan tentang keperluan pengawasan pelaksanaan manasik sehingga seluruh jamaah haji dapat memahami prosesi ibadah haji.

Selain itu keperluan untuk mengantisipasi kualitas bus taradudi (yang mengantar jamaah dari pemondokan ke Arafah dan Muzdalifah ke Mina) yang tidak ditingkatkan kualitasnya dan distribusi katering yang terlambat.

Ia juga secara khusus mengharapkan agar petugas melakukan pemantauan pada sarana dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina mengingat anggaran telah ditingkatkan sekitar 30-an persen.

"Jadi sarana dan prasarana harus naik juga," katanya.

Dia mengatakan insiden pendingin ruangan yang mati ataupun genset yang tidak berfungsi di Arafah diharapkan tidak terulang mengingat suhu udara ekstrem tahun ini akibat kegiatan wukuf (menetap) di Arafah tepat saat puncak musim panas.


Ia juga meminta panitia untuk mewaspadai proses distribusi makanan bagi jamaah di Muzdalifah.

Ditanya terkait laporan dari Kepala Daerah Kerja Mekkah, Arsyad Hidayat, tentang jumlah petugas yang dinilai belum memadai, ia mengakui jumlah personel keamanan dan kesehatan seharusnya ditambah.

Sementara itu Data terbaru Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu melaporkan, 70.752 jemaah haji Indonesia sudah memadati Mekkah untuk menunaikan rangkaian ibadah haji. Mereka terbagi dalam 173 kelompok terbang, yaitu 135 dari Madinah dan 38 dari Jeddah.

Sebanyak 55.601 orang adalah jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang datang dari Madinah setelah menjalankan ibadah Arbain, shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi.


Sedangkan 15.691 lainnya adalah jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang kedua dari Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah lalu ke Mekkah.

Pewarta: Gusti Aryani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016