Dari hasil pendataan, ternyata ODHA ini awalnya tertular dikarenakan hubungan seks yang tidak sehat, pengguna aktif narkoba suntik (penasun) dan ada juga yang ditularkan dari pasangannya yang ternyata terinfeksi HIV."

Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak 1.025 warga Kota Sukabumi, Jawa Barat mengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) yang beberapa orang diantaranya sudah meninggal.

"Ribuan warga yang mengidap HIV dan AIDS tersebut merupakan jumlah komulatif sejak 2000 hingga Juli 2016," kata Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Yanti Rosdiana Parta kepada Antara di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, dari jumlah tersebut sekitar 60 persen atau sebanyak 614 orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan asli warga Kota Sukabumi dan sisanya ODHA yang tinggal sementara atau bekerja di kota ini.

Untuk jumlah yang meninggal akibat virus yang menggerogoti sistem kekebalan tubuh ini sebanyak 156 orang. Untuk tahun ini jumlah yang meninggal sebanyak empat orang dan kasus baru penularan HIV sebanyak 62 kasus (orang,red).

Adapun warga yang tertular penyakit mematikan ini mayoritas berada di usia produktif yakni 25 hingga 49 tahun, walaupun ada beberapa di antara ODHA yang usianya masih balita dan di bawah 17 tahun.

"Dari hasil pendataan, ternyata ODHA ini awalnya tertular dikarenakan hubungan seks yang tidak sehat, pengguna aktif narkoba suntik (penasun) dan ada juga yang ditularkan dari pasangannya yang ternyata terinfeksi HIV," tambahnya.

Yanti mengatakan pihaknya berupaya menekan angka penyebaran HIV/AIDS, seperti menyebarkan pengetahuan tentang cara penyebaran, bahaya dan pencegahan HIV. Selain itu, mengimbau kepada warga untuk selalu memeriksakan kesehatannya secara rutin.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016