Venezuela mengalami masalah dalam persiapan, sehingga Indonesia terpilih secara aklamasi untuk menggantikan Venezuela. Karena banyak yang berpendapat gelaran di Bali merupakan penyelenggaraan paling sukses."

Jakarta (ANTARA News) - Kejuaraan Dunia Federasi Karate Shotokan Internasional (SKIF) 2016 di Jakarta, Indonesia yang digelar 26-28 Agustus 2016 ini, akan mempertandingkan 52 kelas umur yang berbeda.

"Dalam gelaran SKIF World Championship ke-12 ini akan dipertandingkan 52 kelas umur yang berbeda dalam lima nomor berbeda," kata Presiden dan Chief Instructor SKIF Indonesia Aldrin Tando, Jakarta, Jumat.

Dalam turnamen yang dilangsungkan di Hall D2 JIExpo Kemayoran Jakarta, Aldrin menjelaskan kelas yang dipertandingkan mulai dari tingkat usia di bawah 12 tahun hingga 69 tahun serta kelas usia gabungan dari 80 tahun hingga 180 tahun ke atas.

"Sampai usia 19 tahun dibagi berdasar umur dan jenis kelamin, usia di atas 40 tahun juga dibagi berdasar umur dan jenis kelamin. Namun untuk usia antara 20 sampai 39 dibagi berdasarkan berat dan jenis kelamin," ujarnya.

Untuk nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Kejuaraan Dunia Karate yang diikuti 58 negara tersebut yaitu kata beregu, kata individu, kumite beregu, kumite individu dan kumite yakusoku.

Indonesia yang menurunkan 85 karateka yang akan berlaga di berbagai kategori usia, yakin bisa finis di posisi ke-3 dalam gelaran tersebut, mengingat negara kuat seperti Jepang dan Denmark yang turut hadir.

Kendati demikian, Aldrin optimistis Indonesia bisa berjaya di ajang kejuaraan dunia karate tahun ini, khususnya dalam kelompok kelas junior.

"Kami sangat optimistis, terutama untuk kelas-kelas junior yang terlihat banyak bibit unggul, karena dari latihan dan prestasi mereka selama ini juga terlihat di kancah nasional maupun daerah," kata Aldrin.

Kejuaraan Dunia Federasi Karate Shotokan Internasional pada tahun 2016 ini, merupakan kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah setelah sebelumnya dihelat di Bali pada tahun 2000 lalu.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah untuk tahun 2016 ini, setelah Venezuela yang seharusnya menjadi tuan rumah, terpaksa mengundurkan diri sebagai tuan rumah karena masalah internal di negara tersebut.

"Venezuela mengalami masalah dalam persiapan, sehingga Indonesia terpilih secara aklamasi untuk menggantikan Venezuela. Karena banyak yang berpendapat gelaran di Bali merupakan penyelenggaraan paling sukses," ujarnya menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016