Seoul (ANTARA News)- Korea Selatan (Korsel) berketetapan akan mengirimkan bantuan 400.000 ton beras kepada Korea Utara (Korut), walaupun negara Korut gagal menepati batas waktu 14 April 2007 untuk menutup reaktor nuklirnya, kata seorang pejabat senior Korsel, Kamis. Sehari sebelumnya, Ketua Utusan Nuklir China mengatakan bahwa sulit bagi Korut untuk memenuhi batas waktu itu karena masih ada satu resolusi untuk membekukan dana luar negeri yang Pyongyang (ibukota Korut) desak dicabut, sebelum pihaknya mulai menutup aktivitas nuklirnya. "Kami akan mengirimkan beras sesuai rencana," kata Wakil Menteri Unifikasi Korsel, Shin Kon, sang kepada wartawan. Jutaan warga Korut menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi akibat kekurangan pangan hampir satu juta ton, kata Program Pangan Dunia (WFP) bulan lalu. Korsel adalah satu donor penting bantuan pangan langsung kepada Korut, dengan sampai 800.000 ton tiap tahun. Seoul menghentikan bantuan tahun lalu setelah Pyongyang melakukan ujicoba rudal dan nuklir, dan memulai kembali pengiriman pupuk pekan lalu setelah Korut setuju dalam perundingan enam negara Februari untuk mulai menghentikan program senjata nuklirnya. Tapi, Korut menunda penutupan itu, sementara pengiraman uang 25 juta dolar AS dalam dana Korut dari sebuah bank Macao tetap ditangguhkan. Korut menolak membicarakan penghentian program nuklirnya sebelum pengiriman itu selesai, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007