Pekanbaru (ANTARA News) - Tiga unit helikopter yang terdiri dari dua MI-8 dan satu MI-171 terus menggempur lokasi kebakaran hutan dan lahan di dua wilayah pesisir Riau yakni kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir, Jumat.
"Dua helikopter MI-8 dan MI-171 fokus pemadaman di Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis. MI-8 pemadaman di Rokan Hilir," kata anggota Satgas Udara Karhutla Riau, Mayor Ferry Duwantoro di Pekanbaru.
Ia mengatakan hingga Jumat siang dua heli total telah melakukan sebanyak 104 kali pengeboman air. Sementara itu, pengeboman air masih terus dilanjutkan hingga kini oleh heli yang mampu mengangkut 4-5 ton air sekali terbang tersebut.
Lokasi kebakaran di Tasik Serai telah terjadi dalam sepekan terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang tergabung dalam Satgas Karhutla Riau. Bahkan, Kapolda telah mengerahkan Brimob dan 2 SSK personil Polres Bengkalis untuk menangani kebakaran di wilayah itu.
Meski sempat berhasil ditanggulangi pada awal pekan ini, lokasi tersebut kembali membara hingga menyebabkan asap tebal membumbung ke udara.
Sementara itu, kebakaran lahan di Rokan Hilir, tepatnya di Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko serupa dengan kebakaran di Bengkalis. Wilayah tersebut terus dilanda kebakaran dalam dua pekan terakhir.
Kebakaran lahan di wilayah pesisir Riau perlu dicermati dan ditanggulangi dengan cepat karena berpotensi mengirimkan asap ke negara jiran.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan asap dari Karhutla di Provinsi Riau pada Jumat siang mulai terbawa angin dan mengarah hingga ke Selat Malaka.
"Asap masih di Selat Malaka," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Berdasarkan citra satelit, lanjut Sugarin, angin memang mengarah ke timur laut dan membawa asap dari Sumatera ke Selat Malaka. Meski begitu, dia mengatakan hingga Jumat siang ini asap belum mencapai negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Jarak pandang di Singapura dan Malaysia masih normal. Kualitas udara di Singapura juga masih normal," ujarnya.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016