Bandarlampung (ANTARA News) - Sebanyak 35 penggemar layang-layang berkumpul di Pusat Kegiatan Olahraga Way Halim di Kota Bandarlampung Provinsi Lampung untuk memamerkan keindahan layang-layang di kota itu.
Festival layang-layang itu digelar di Bandarlampung, Kamis, dan merupakan bagian dari rangkaian Festival Krakatau Lampung 2016.
Dalam festival itu, bukan hanya menerbangkan layang-layang aneka rupa, namun juga menyajikan diskusi membuat layang-layang bagi anak-anak.
Kehadiran layang-layang itu membuat suasana sore di PKOR Way Halim Bandarlampung berbeda dari biasanya. Sore itu langit sebagian wilayah kota tampak lebih indah dengan adanya puluhan layang-layang.
Acara yang digelar dua hari, 25 dan 26 Agustus 2016 tersebut diikuti oleh 35 peserta dan para penggemar layang-layang.
Berbagai jenis layang-layang diterbangkan dalam kegiatan ini, mulai dari jenis rokaku atau segi enam, train atau layangan berderat serta layangan karakter.
Peserta bukan hanya dari Indonesia, tapi juga diikuti oleh pemain layang-layang dari Prancis, Malaysia dan Thailand.
Pada ajang ini, anak-anak diajak dan diajarkan membuat layangan sendiri dan setelah jadi layangan tersebut akan diterbangkan bersama orang tua mereka.
Menurut Alex Chandra, panitia festival layang-layang itu, jumlah layangan yang diterbangkan peserta mencapai 70 layang-layang.
Salah satu pemain layangan dari Prancis Fredrique mengaku pertama kalinya ikut terlibat permainan layangan dan saling berbagi dengan peserta lain sebagai hobi bersama.
Dia menuturkan, ini pertama kalinya ke Lampung. Ia merasa sangat senang bertemu dengan pemain layangan ekshibisi dari Thailand, Indonesia dan warga lokal.
"Saya sangat senang bisa bersama berbagi hobi bermain layang-layang ini," ujarnya pula.
Selama dua hari, sebanyak 70 layangan peserta tersebut akan menghiasi langit sebagian wilayah Kota Bandarlampung secara bergantian.
Festival Krakatau yang digelar setiap tahun menjadi andalan pariwisata Lampung berlangsung dari 24 hingga 28 Agustus 2016.
(T.B014/B/S023/S023) 25-08-2016 23:37:32
Pewarta: Budisantoso Budiman/Agusta H
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016