Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2007 sebesar 6,3 persen dan 6,5 persen pada 2008. Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, William Wallace kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan Bank Dunia juga memproyeksi neraca transaksi berjalan naik 2,1 persen dari PDB pada 2007 dan 1,2 persen pada 2008. Pertumbuhan itu, menurutnya, didorong oleh pertumbuhan investasi yang mencapai 11,7 persen pada 2007 dan 9,3 persen pada 2008. Demikian pula dengan inflasi rata-rata tahunan yang mencapai 6,9 persen pada 2007 dan 5,7 persen pada 2008. Untuk defisit anggaran, ungkapnya, Bank Dunia memproyeksikan angka 1,7 persen dari PDB pada 2007 dan 1,5 persen pada 2005. Sementara itu, Penasehat utama ekonomi Bank Dunia, Milan Brahmbhatt mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan disebabkan oleh situasi ekonomi makro Indonesia yang sangat baik. "Karena ekonomi masih 'rebound', kepercayaan pasar juga membaik, ekspor tahun lalu yang tumbuh baik, serta ada banyak momentum untuk reformasi.secara umum, ekonomi sangat positif," katanya. Menurutnya, tantangan ke depan yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana memperbaiki iklim investasi. "Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat, sekarang masalahnya adalah mempertahankan dan membangun momentum itu," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007