Banjarmasin (ANTARA News) - Guru Besar Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof.Dr. Amien Rais berpendapat sudah saatnya Indonesia memiliki sosok pemimpin dari kalangan muda yang memiliki dedikasi tinggi dan kejujuran sehingga dapat ditampilkan pada Pemilu Pilpres tahun 2009. "Sosok pemimpin muda tersebut sangat diperlukan karena suatu bangsa dapat maju dan berkembang jika diikuti semangat muda dan tentunya disertai pemikiran yang matang," ucapnya di Banjarmasin, sebelum kembali ke Jakarta, Kamis. Kedatangan Amien Rais yang juga mantan Ketua MPR itu ke Banjarmasin dalam rangka memberi siraman rohani pada forum pengajian kajian keagamaan yang dilaksanakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalsel yang secara rutin tiap dua bulan sekali. Dikatakannya pada Pemilu 2009 mendatang diharapkan angkatan tua sudah tidak mengikuti ajang pemilihan Presiden RI lagi, khususnya yang berusia diatas 60 tahun dan sudah saatnya untuk generasi berumur 45-50 tahun yang maju untuk memimpin bangsa ini. "Pemimpin bangsa merupakan contoh rakyatnya, jika pemimpin bangsa tidak memiliki pemikiran yang cerdas dan tegas, maka bisa dipastikan masyarakatnya akan menjadi bangsa yang bingung khususnya terhadap segala sesuatu keputusan yang dikeluarkan pemimpinnya," katanya. Oleh karenanya menjadi seorang pemimpin harus memiliki semboyan yang jelas agar bangsanya tidak menjadi bangsa yang remang-remang atau selalu diliputi perasaan bingung akan dibawa ke arah mana bangsa Indonesia selama kepemimpinan pemimpin bingung tersebut, lanjutnya. "Contoh semboyan yang tidak jelas yaitu 'Bersama Kita Bisa' yang mana semboyan tersebut tidak jelas bisanya untuk apa dan akan dibawa kemana bangsa Indonesia ini," ujar mantan Ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang paling depan maju ketika bangsanya mengalami bencana atau ancaman, dan pemimpin tersebut akan paling terakhir menikmati kenikmatan atas bangsanya sesudah rakyatnya makmur. Bangsa Indonesia seharusnya malu karena tidak jelas mau mambela negara yang mana, khususnya di dunia internasional, misalnya dalam kasus Iran, ujarnya menjawab ANTARA Banjarmasin. Begitu pula dalam masalah Irak, dimana Indonesia terkesan mendukung Amerika Serikat, bukan memberikan jalan tengah atau membela negara dan bangsa tersebut dari intervensi pihak asing. Jika itu, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bingung dan tidak mempunyai pendirian kuat, semestinya sebagai seorang pemimpin kita harus memiliki prinsip yang jelas berlandaskan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Dalam pengajian Rabu malam atas kerjasama BPD Kalsel dengan Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin itu hadir sejumlah pejabat eksekutif, antara lain Sekda Provinsi Kalsel Drs. H. MUchlis Gafuri serta Walikota Banjarmasin, Yudhi Wahyuni. (*)
Copyright © ANTARA 2007