Yangon (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 6,8 SR mengguncang Myanmar tengah, Rabu, kata badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) dan otoritas setempat.
Bencana itu mengguncang bangunan di Myanmar dan beberapa negara kawasan lain.
Gempa menimpa Kota Chauk, bagian barat daya Mandalay, kata pemerintah Myanmar.
Getarannya diyakini terasa hingga Bangkok, Thailand. Saksi melaporkan bangunan tinggi tampak goyang di ibu kota Bangladesh, Dhaka.
Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, dan laporan awal menunjukkan tak banyak bangunan rusak.
"Rumah saya bergentar saat gempa. Banyak orang takut dan berlarian ke luar gedung," kata Maung Maung Kyaw, petugas setempat, pendukung partai Liga Demokrasi Nasional (NLD).
"Saya ke luar untuk memeriksa situasi di kota. Sejumlah bangunan terpisah, nyaris runtuh, tetapi saya tak melihat ada korban jiwa," kata Maung Maung Kyaw.
USGS melaporkan episentrum gempa berada sekitar 145 kilometer (90 mil) dari barat Kota Meiktila, secara relatif berada di kedalaman 84 km (52 mil).
Kota Chauk berada 35 km dari ibu kota Bagan, kota kuno Myanmar, disebut sebagai "Kota Empat Juta Pagoda". Wilayah itu merupakan tujuan turis utama di Myanmar.
Data sensus 2014 menunjukkan bahwa kota itu berpenduduk 45 ribu jiwa, dan 185 ribu orang tinggal di wilayah sekitarnya.
Kawasan itu menjadi tambang minyak di era penjajahan Inggris.
"Sejauh ini staf wilayah kami mengaku melihat bangunan tiga tingkat di Chauk dan sebuah pagoda rusak parah di Kota Yenanchaung," kata petugas pemadam kebakaran di ibukota wilayah Magwe. "Kami belum mendengar informasi korban jiwa".
Ko Tin Ko Lwin, penduduk Yenanchaung mengatakan, sebuah pagoda tampak retak sebelum gempa, sementara tiang listrik dan beberapa pohon tumbang.
Gempa mengguncang bangunan di kota terbesar Myanmar, Yangon dan wilayah lainnya, kata saksi.
Perkantoran di ibu kota Thailand, Bangkok - terletak di bagian timur Myanmar - turut terguncang selama beberapa detik, kata penduduk setempat.
Getaran gempa juga dirasakan di Bangladesh, bagian barat Myanmar. Sejumlah orang berlarian ke jalan saat gedung berguncang, ujar penduduk.
Myanmar merupakan kawasan yang aktif secara seismik karena di bawahnya, lempeng Indo-Australia dan Eurasia bertemu.
Setidaknya 74 orang pada Maret 2011 tewas akibat gempa dekat perbatasan Myanmar dengan Thailand dan Laos. Demikian laporan Reuters.
(Uu. KR-GNT/M016)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016