"Ada 74 ekor hewan kurban ditemukan masih terlalu muda, sehingga tidak layak untuk dikurbankan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Tasikmalaya, Idik Abdulah kepada wartawan, Rabu.
Ia menuturkan, tim petugas kesehatan hewan telah melakukan penelusuran ke setiap penjualan hewan kurban di wilayah Tasikmalaya utara dan Singaparna.
Hasil pemeriksaan dalam rangka persiapan perayaan Idul Adha itu, kata dia, ditemukan hewan kurban yang dijual berusia muda, kondisi sakit bahkan betina.
"Selain banyak yang masih muda, ada juga yang sakit, dan sapi betina yang dalam aturan tidak boleh dipotong," katanya.
Ia menyebutkan ada 1.886 hewan kurban yang sudah diperiksa, terdiri dari 698 ekor sapi, tiga ekor kerbau, 10 ekor domba dan 1.175 ekor kambing.
Sedangkan hewan yang ditemukan masih muda, kata dia, tercatat 74 ekor, kemudian dua ekor sapi sakit dan tiga ekor sapi betina.
"Selain masih muda dan sakit, banyak juga hewan kurban yang kelelahan karena telah menempuh perjalanan jauh sehingga lemas," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih hewan kurban untuk kebutuhan ibadah kurban di hari raya Idul Adha.
Idik menyarankan membeli hewan kurban yang sudah dinyatakan dan ditandai sehat oleh petugas kesehatan resmi.
"Pilihlah hewan kurban yang sudah dinyatakan sehat oleh petugas kesehatan hewan," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016