Jakarta (ANTARA News) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dengan kreditur asal PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk senilai Rp1 triliun.
"Setelah Bank Mandiri, kami juga akan terbitkan EBA-SP dengan BTN jumlahnya Rp1 triliun," kata Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan sekuritisasi tagihan-tagihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN sedang dalam proses dan ditargetkan penyelesaian transaksi pada Oktober 2016.
SMF pada hari ini juga telah menerbitkan EBA-SP Bank Mandiri senilai Rp500 miliar yang langsung habis terjual seluruhnya pada penutupan efek pukul 16.00 WIB.
Selain dengan Bank Mandiri dan BTN, Raharjo mengatakan SMF juga menargetkan sejumlah bank BUMN lainnya untuk mensekuritisasi KPR-nya dengan EBA-SP.
"Yang kita dekati sudah banyak. BRI sedang dalam pembicaraan, BNI akan kita lakukan pembicaraan. Harapannya bank-bank BUMN berikutnya mengikuti," kata Raharjo.
Selain bank milik pemerintah, Raharjo menjelaskan juga menarget bank-bank swasta dengan portopolio KPR-nya yang sudah baik. "Bank swastanya CIMB Niaga, Bank Permata, kalau BCA terus terang dia likuid," ujar Raharjo.
Sementara untuk bank pemerintah daerah dia memaparkan masih sedang mengejar pertumbuhan aset untuk naik kelas dan juga portopolio KPR nya masih sedikit. "Kalau BPD dia portopolionya masih sedikit, kalau disekuritisasi semua ya habis," kata dia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016