Pekanbaru (ANTARA News) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang prajurit TNI dari Detasemen Rudal 004 Dumai, Pratu Wahyudi, saat bertugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan di lahan Desa Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Kabupaten Rokan Hilir.
"Ini suatu pengorbanan yang dilakukan prajurit TNI. Di satu sisi Tim Satgas berhasil menekan kebakaran hutan, namun sangat Riau kehilangan," kata Arsyadjuliandi Rachman usai bertolak dari Kota Dumai menyambut jenazah Pratu Wahyudi, di Pekanbaru, Selasa.
Dikatakan pria yang akrab disapa Andi Rachman tersebut, duka mendalam yang dirasakan Provinsi Riau atas gugurnya Pratu Wahyudi dalam bertugas. Ia juga mendoakan agar arwah jenazah diterima di sisi sang Pencipta.
Ia menuturkan, jenazah Pratu Wahyudi pada malam ini akan dikirim ke Kota Pekanbaru dan pada Rabu (24/8) pagi akan dilaksanakan upacara pelepasan di VIP Lancang Kuning Kota Pekanbaru.
"Pemprov akan mengirim utusan mengantar jenazah ke rumah duka di Magetan Jawa Timur dengan pesawat komersial. Begitu juga dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut ikut mengantarkan jenazah," kata Andi pula.
Pratu Wahyudi ditemukan tewas oleh Tim Basarnas dan gabungan Denrudal 004 Dumai, Selasa (23/8/) sekitar pukul 11.30 WIB setelah hilang selama empat hari saat memadamkan kebakaran hutan sejak Kamis (18/8) lalu.
Sebagaimana diketahui, setelah ditemukan Jasad Pratu Wahyudi dibawa ke RSUD Dumai. Rombongan pengantar sampai sekitar pukul 14.30 WIB.
Pratu Wahyudi bergabung dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir sebelum 17 Agustus 2016 lalu.
Lebih lanjut, kata Andi Rachman, banyak dampak yang diakibatkan karlahut sampai akhirnya menelan korban. Pihaknya bersama dengan tim gabungan Satuan Petugas (satgas) karhutla akan melakukan sejumlah evaluasi mulai dari petugas beroperasi di lapangan, kedisiplinan termasuk satgas kesehatan dan juga penegakan hukum.
"Kapolda aparat hukum bersama pemerintah lebih keras lagi untuk mengentaskan masalah hukum kebakaran ini. Tadi saya dengar kabar masih ada yang bakar hutan di dekat Kota Pekanbaru, ini kan sudah kelewatan," kata dia.
Menurut Wakil Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Edwar Sanger, prajurit TNI AD bernama Pratu Wahyudi tersebut ditemukan hanya berjarak 500 meter dari lokasi awal korban hilang.
Edwar mengaku belum dapat memastikan penyebab meninggalnya prajurit yang rencananya akan melangsungkan pernikahan tersebut. Selain itu, dia juga mengaku heran lantaran keberadaan korban tidak jauh dari lokasi awal hilang. Padahal, lanjutnya, tim telah berulang kali melakukan pencarian di lokasi tersebut.
Lebih mengejutkan lagi, berdasarkan informasi yang ia peroleh ada bekas luka bakar pada tubuh korban.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Diana Syafni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016