Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, pimpinan umat Islam seluruh dunia harus berani mewujudkan perdamaian berkelanjutan di Irak. "Perdamaian dan perang, hanya dapat dilaksanakan oleh para pemimpin yang terbaik. Dan saya yakin para pemimpin umat Islam di Timur Tengah memiliki keberanian untuk wujudkan damai di Irak," katanya, sesaat sebelum menutup Konferensi Internasional Para Pemimpin Umat Islam untuk Rekonsiliasi Irak di Istana Bogor, Rabu. Ia mengatakan, persoalan yang berujung konflik di Irak merupakan permasalahan pula bagi umat Islam di seluruh dunia. Persoalan dan konflik di Irak merupakan persoalan yang kompleks karena melibatkan banyak hal, banyak negara dan kepentingan. Namun, tambah Jusuf Kalla, yang penting adalah bagaimana umat Islam dunia bersatu untuk menyelesaikan konflik di Irak. Hal itu, hanya dapat dicapai melalui dialog yang tulus serta komitmen yang kuat. "Dialog antarumat Islam yang dilandasi niat tulus, merupakan kunci penting bagi penyelesaian masalah termasuk konflik yang terjadi di Irak," katanya. Wapres mengatakan, dialog merupakan langkah awal untuk memetakan perkembangan yang ada termasuk dalam mengembangkan mekanisme penyelesaian konflik, pemahaman tata nilai dan ajaran Islam, agar tercipta persepsi dan komitmen kuat untuk mewujudkan perdamaian di Irak. "Ini yang harus kita lalui bersama, yakni menyepakati hal-hal yang telah diamanatkan dalam deklarasi konferensi, untuk memajukan langkah kita bersama menciptakan perdamaian di Irak," kata Wapres. Jusuf Kalla menambahkan, perbedaan pandang dalam setiap dialog merupakan bukti bahwa perbedaan adalah rahmat dari Allah SWT dan harus disikapi secara positif. "Dengan niat tulus dan komitmen yang kuat maka nilai-nilai dan semangat perdamaian dapat diteruskan oleh para pemimpin kepada seluruh umat Islam di dunia, hingga perdamaian di Irak dapat benar-benar terwujud secara berkelanjutan," ujarnya menambahkan. Jusuf Kalla mengatakan, perdamaian di Irak masih memerlukan jalan panjang, kerja keras, pengorbanan keberanian. Tetapi kalau niat dan komitmen seluruh pemimpin dan umat Islam kuat maka perubahan akan segera terwujud di Irak.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007