Hal ini dia ungkapkan saat menghadiri penutupan pelatihan bahasa Arab dan seleksi calon mahasiswa Universitas Islam Madinah di Kampus Pondok Pesantren Darunnajah, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa, seperti dalam keterangan tertulis MPR.
Hidayat juga mengapresiasi upaya ponpes bekerjasama dengan universitas Islam di luar negeri, seperti Universitas Islam Madinah. Dia berharap silaturahmi ini tetap terjaga dan terus berlanjut.
Hidayat menegaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan damai tanpa perang dan pertumpahan darah. "Ini sekaligus membantah tuduhan bahwa Islam menyebar melalui pedang. Maka sudah sepantasnya bangsa Indonesia menjaga keistimewaan ini," kata dia.
Hidayat berpesan pada siswa yang mendapat kesempatan belajar di luar negeri bisa mempergunakan waktu sebaik-baiknya dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. "Lalu bergaul dengan mahasiswa dari negara lain untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab," pesan dia.
Dia menambahkan, banyak alumni Universitas Islam Madinah yang menjadi menteri, duta besar, pimpinan pondok pesantren tersebar di seluruh negeri. "Bagi yang belum diterima di Universitas Islam Madinah, percayalah ilmu yang didapat selama pelatihan sangat bermanfaat," pungkas Hidayat.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016