Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak naik 32 poin menjadi Rp13.194 per dolar AS.
"Dolar AS melemah seiring dengan pelaku pasar yang menunggu sinyal terhadap kesiapan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan suku bunga akhir tahun ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Ia mengatakan bahwa fokus pasar sedang tertuju pada simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, tempat Ketua The Federal Reserve Janet Yellen akan menyampaikan pidato akhir pekan ini.
"Fokus pasar akan tertuju ke sana, apakah ada indikasi The Fed menaikkan suku bunga pada tahun ini atau tidak," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan pernyataan salah satu pejabat The Fed mengenai perekonomian Amerika Serikat yang terus membaik ternyata tidak terlalu solid untuk mempertahankan penguatan dolar AS.
"Penguatan dolar AS belum solid, bersamaan dengan imbal hasil US Treasury yang turun," katanya.
Di dalam negeri, dia menjelaskan, fokus pelaku pasar uang sedang tertuju pada kebijakan fiskal pemerintah, pencapaian program amnesti pajak dan usaha pemerintah untuk meningkatkan pendapatan pajak serta rencana penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016