Medan (ANTARA News) - Sumatera Utara (Sumut) akan mengembangkan tanaman kemenyan, yang hingga saat ini hanya dihasilkan oleh daerah itu, untuk meningkatkan volume ekspor, kata Kasubdis Bina Produksi Dinas Perkebunan Sumut Ir.Herawati. Di Medan, Rabu, ia mengatakan, sedikit-dikitnya ada 2.000 hektare potensi lahan yang tersedia di Sumut untuk pengembangan tanaman itu dari total areal yang ada saat ini sebanyak 23.593 hektar. Di Sumut hanya tujuh kabupaten yang memiliki tanaman kemenyan masing-masing di Tapanuli Utara, Tobasa, Humbang Hasundutan, Phakpak Barat, Tapanuli Selatan, Dairi, dan sedikit di Tapanuli Tengah. Kemenyan merupakan tanaman hutan dan kayu itu masih cukup potensial untuk dikembangkan di Sumut karena permintaan komoditi itu dari berbagai negara seperti India, Singapura, Hongkong dan Malaysia masih cukup tinggi. Kemenyan itu digunakan untuk bahan baku industri, farmasi, kosmestik, rokok, obat-obatan dan termasuk kelengkapan ritual atau keagamaan. "Hingga saat ini hanya Sumut yang diketahui memiliki tanaman kemenyan yang sebenarnya harus dimanfaatkan," katanya. Dinas perkebunan Sumut akan berusaha meningkatkan luas areal tanaman hutan dan kayu yang hingga saat ini juga masih dikelola oleh rakyat. Dinas Perkebunan berupaya menjadikan tanaman itu dengan pengelolaan dengan teknologi budi daya untuk meningkatkan produktivitas tanaman tersebut, apalagi pada 2005 dari lahan seluas 23.593 hektare produksi yang dihasilkan hanya 5.837,86 ton. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007