Beijing (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, melakukan kunjungan singkat ke Beijing, China, guna bertemu timpalannya, Menkeu China, Jin Renqing, untuk meyakinkan bahwa Pemerintah Indonesia sangat mendukung pembangunan PLTU bertenaga 10.000 megawat yang dananya dibantu Pemerintah China. "Kemarin, Ibu Sri Mulyani melakukan kunjungan singkat dan bertemu dengan Menkeu China Renqing untuk membicarakan soal rencana pembangunan PLTU yang dibantu Pemerintah China," kata Kepala Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) China Andriana Supandy kepada ANTARA News, di Beijing, Rabu. Dikatakannya, dalam pertemuan tersebut Sri Mulyani juga bertemu dengan Wakil Gubernur Exim Bank China, Liu Lian Ge. Agenda utama pertemuan Menkeu RI dengan Menkeu China, kata Andriana, adalah Pemerintah Indonesia sangat mendukung PT (Persero) PLN sebagai pelaksana proyek pembangunan PLTU tersebut sehingga Pemerintah China tidak perlu ragu-ragu lagi untuk membantu. Diakuinya, pernah ada keraguan dari Pemerintah China terhadap PT PLN apakah Pemerintah Indonesia mendukung rencana pembangunan PLTU tersebut. "Tapi, setelah Menkeu Sri Mulyani datang sebagai pihak pertama yang berkompeten, maka Pemerintah China sudah yakin dan akan tetap pada komitmennya untuk tetap membantu dan memberikan dukungan terhadap proyek tersebut," katanya. Andriana mengatakan pula, adalah suatu hal yang wajar bagi pemerintah China untuk mendengar penjelasan langsung dari Pemerintah Indonesia apakah proyek tersebut mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah setempat, mengingat proyek tersebut menelan biaya cukup besar, yaitu sekitar 8,8 miliar dolar AS. Bagi Indonesia sendiri, tambahnya, pembangunan pembangkit listrik itu juga mendesak dan penting dalam upaya untuk menjamin pasokan listrik di Jawa dan Bali tetap aman sehingga dapat mendukung keberadaan industri yang konsumsi listriknya cenderung meningkat tiap tahunnya. Ditambahkan pula, dalam pertemuan kedua Menkeu tersebut antara lain disepakati kedua pemerintahan sepakat memberi perhatian penuh dan penting terhadap proyek 10.000 megawat tersebut yang pembangunannya diharapkan selesai dalam waktu tiga tahun. "Menkeu Sri Mulyani juga menegaskan dukungannya dan memberi jaminan kepada PT PLN untuk bisa melaksanakan proyek itu secara bertanggungjawab dan sesuai ketentuan teknis berlaku," kata Andriana. Untuk menindaklanjuti pertemuan kedua Menkeu tersebut, ia menambahkan, dalam dua minggu mendatang ini tim khusus dari China, yang antara lain terdiri dari sektor asuransi, perbankan, dan tim teknis, akan berkunjung ke Indonesia untuk membicarakan berbagai hal, baik soal penyaluran dana dan masalah teknis. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007