Teheran (ANTARA News) - Iran merilis gambar sistem pertahanan rudal jarak jauh pertamanya yang dibuat di dalam negeri, sebuah proyek yang dimulai ketika negara itu dijatuhi sanksi internasional.
Gambar yang dirilis oleh berbagai kantor berita pemerintah itu, Minggu (21/8), menunjukkan Presiden Hassan Rouhani dan Menteri Pertahanan Hossein Dehghan yang sedang berdiri di depan sistem pertahanan rudal baru, Bavar 373.
Sistem tersebut dirancang untuk mencegat rudal jelajah, drone, pesawat tempur dan rudal balistik, menurut pernyataan awal dari Dehghan, seperti dikutip AFP.
Proyek tersebut diluncurkan sebagai alternatif untuk sistem S-300 Rusia, yang pengirimannya pada 2010 tertunda karena sanksi yang diberlakukan atas program nuklir Iran.
"Kami tidak bermaksud membuat S-300 versi Iran - kami ingin membuat sebuah sistem, dan kami membuatnya,” ujar Dehghan kepada kantor berita IRNA pada akhir pekan.
Dalam pidato sebelumnya di hadapan jemaah salat Jumat, dia mengatakan, "Kekuatan rudal kami dapat menghancurkan semua target kami pada berbagai jarak operasional."
Rouhani mengatakan dalam sebuah pidato yang disiarkan pada Minggu bahwa anggaran militer Iran meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Jika kami dapat berdiskusi dengan sejumlah negara adidaya di meja perundingan, itu karena kekuatan nasional kami, karena kesatuan nasional kami," katanya. (kn)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016