Jakarta (ANTARA News) - Produsen perangkat keras dan lunak asal Amerika Serikat (AS), Cisco System Inc, meluncurkan produk interkoneksi canggih Cisco IP Interoperability Collaboration System (IPICS) 2.0 yang mampu menggabungkan koneksi berbagai perangkat komunikasi ke dalam satu jaringan internet.Managing Director Cisco System Indonesia, Irfan Setiaputra kepada wartawan di Jakarta pada Rabu menyatakan, dengan perangkat itu pengguna dapat menggabungkan koneksi antara pesawat telepon PSTN (Public Switched Telephone Network), Land Mobile Radio (LMR), telepon seluler, komputer, dan Handy Talkie Push To Talk (HTPTT). "Jadi dasarnya mengintegrasikan HT (handy talky), PSTN, IP Phone (Internet Protocol Phone) ke dalam satu jaringan. HT tetap digunakan karena coverage yang luas dan tidak bisa digantikan oleh alat lain," katanya. Jika sebelumnya, HT terisolir karena pengkotakkan perangkat komunikasi, dengan IPICS 2.0 antar perangkat seperti radio, IP Phone, telepon mobile atau komputer yang sudah dilengkapi software Cisco Pust To Talk Management Center (PMC) dapat diinterkoneksikan sehingga komunikasi antar lingkuangan kantor dan di lapangan semakin tidak terbatas. "Solusi ini menegaskan posisi jaringan menjadi platform. Interoperabilitas antar jenis perangkat komunikasi yang berbeda kini dapat teratasi sekaligus memberikan penghematan biaya komunikasi. Hanya menggunakan satu perangkat komunikasi, kita dapat berkomunikasi tanpa dibatasi lokasi dan tipe jaringan yang dipakai," kata Irfan. Dia mengatakan komunikasi menjadi kendala bagi perusahaan seperti pertambangan atau perkebunan yang berareal luas, sehingga harus menggunakan dua alat komunikasi yaitu ponsel dan HT. Cross Industry Director Cisco System Indonesia, Budi Santoso, menambahkan, permasalahan yang dihadapi oleh pengguna HT adalah mempunyai channel atau frekuensi yang berbeda, area yang terbatas, dan bisa tidak dapat berkomunikasi dengan HT yang berbeda merk. "Kondisi geografis Indonesia yang unik memerlukan solusi komunikasi yang efektif dan efisien dalam biaya. Cisco IPICS 2.0 memungkinkan pesawat radio di satu pulau dengan pulau yang lain dapat saling terhubung bahkan dalam channel yang berbeda. Mereka yang bertugas di pedalaman, di hutan dan di tengah lautan, komunikasi menjadi semakin mudah," kata Budi. Budi mengatakan IPICS ini cocok digunakan oleh institusi yang kerap menggunakan HT untuk bekerja, misalnya instansi pemerintah seperti tentara, kepolisian dan paramedis, serta perusahaaan lapangan seperti pertambangan, perminyakan dan gas, serta perusahaan jasa pengamanan/sekuriti. Budi menjelaskan komponen-komponen IPICS yaitu Cisco IPICS Server Hardware, IPICS Server Software, IPICS Policy Manager, IPICS Dial Ports, Channel/Radio Ports, Virtual Talk Group (VTG) Ports. PMC (Push To Talk Management Center) dan IP Phone PTT Service. "Semua komponen IPICS tersebut dapat dibeli satu paket atau beberapa komponen yang optional (pilihan). Bisa dibeli terpisah," lanjut Budi sambil menambahkan harga satu paket IPICS 2.0 kurang lebih 55.100 dolar Amerika. Dia menjelaskan pengoperasian IPICS ini diatur oleh IPICS Server yang telah diinstal dengan IPICS Software dan disambungkan dengan komputer yang terkoneksi dengan internet. Komputer tersebut akan difungsikan sebagai pengatur (dispetcher) traffic komunikasi antar pesawat seperti PSTN, Ponsel, dan HT. Dia mengatakan komputer tersebut dapat mengatur chanelling tiap pesawat komunikasi, tetapi tidak dapat mengatur setting frekuensi, karena setting frekuensi tersebut dilakukan di pesawat HT. "IPICS bisa melakukan konferensi call tetapi harus bergantian berbicara karena ini berbasis tehnologi HT," lanjut Budi.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007