Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Zaenal Maarif, mendesak pemerintah untuk menghilangkan kebiasaan atau pola militeristik di lingkungan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), karena tanpa meninggalkan cara-cara seperti itu, maka institusi pendidikan tersebut akan terus menelan korban jiwa di masa mendatang.
"IPDN itu sekolah, disiplin boleh, namun harus meninggalkan cara-cara militeristik," katanya di Press Room DPR/MPR, Jakarta, Rabu.
Dia mengemukakan, jika cara atau pola militeristik tidak ditinggalkan oleh IPDN, maka sekolah tersebut akan menjadi sarana tumbuhnya tindak kekerasan. Semestinya, IPDN didesain agar menghasilkan aparatur yang santun kepada masyarakat dan jauh dari kesan militeristik.
IPDN juga harus menjadi wadah bagi munculnya administratur yang memiliki intelektualitas memadai dan bukan aparatur yang mengembangkan kekerasan. Jika aparatur menjalankan kekerasan, maka fungsi dan tugas birokrasi sebagai pelayan publik akan terabaikan.
Namun, Zaenal tidak sependapat bila IPDN harus dibubarkan. Yang perlu dipikirkan adalah menggabungkan IPDN dengan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP).
"IPDN hanya perlu didesain seperti IIP, baik kurikulumnya maupun prilaku mahasiswanya," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007