Semarang (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan kelengkapan layanan Elektronik Warung Kelompok Usaha Bersama (E-Warung KUBE) akan dilengkapi secara bertahap.
"Kalau tadi di Semarang (Kecamatan Mijen, red.), baru melayani PKH (Program Keluarga Harapan) dan rastra (beras untuk keluarga sejahtera)," katanya, di Semarang, Sabtu.
Namun, kata dia, E-Warung KUBE yang diresmikannya di Surabaya sekitar 2 minggu lalu sudah lebih lengkap, yakni melayani PKH, rastra, elpiji 3 kilogram, dan pupuk bersubsidi.
"Kemudian, di Sidoarjo juga sudah melayani PKH, rastra, dan elpiji 3 kg, begitu," katanya.
Hal itu diungkapkannya usai peresmian Sekolah Dasar (SD) Negeri Trimulyo II dan renovasi rumah tidak layak huni yang ditinggali kalangan lanjut usia di Kecamatan Genuk, Semarang.
Sebelumnya, Mensos juga menyempatkan meresmikan E-Warung KUBE yang berada di kawasan Mijen, Semarang, yang merupakan pertama dari target pendirian sebanyak 43 warung serupa di Kota ATLAS.
Dengan demikian, Khofifah mengatakan bahwa masing-masing daerah akan menyiapkan pengintegrasian bantuan sosial nontunai melalui peran layanan E-Warung KUBE secara bertahap.
"Untuk di Semarang, tadi sudah koordinasi dengan Bu Wakil Wali Kota mudah-mudahan dari rencana 43 warung. Untuk warung kedua dan ketiga, bisa diintegrasikan elpiji dan pupuk bersubsidi," katanya.
Maka dari itu, kata dia, arahan Presiden RI Joko Widodo agar seluruh bansos bisa diintegrasikan dalam bentuk nontunai secara bertahap akan berusaha diwujudkan melalui pelayanan E-Warung KUBE.
"Setiap warung, nantinya akan jadi agen. Agen siapa? Agen dari empat bank negara, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN. Kebetulan, untuk wilayah Jawa memang ditangani BNI," katanya.
Namun, kata dia, berbeda untuk daerah-daerah lainnya, seperti Sumatera Selatan dan Sumatera Barat, yang dikelola BRI sesuai dengan pembagian wilayah kerja yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016