Data penurunan tersebut terjadi pada kuartal kedua tahun ini dibanding periode yang sama tahun 2015.
Dalam periode April sampai Juni tahun ini, jumlah kunjungan inap di Prancis oleh wisatawan asing turun 8,5 persen dibandingkan kuartal kedua tahun lalu.
Selain itu, wisatawan dalam negeri juga menunjukkan antusiasme yang berkurang untuk mengunjungi negaranya sendiri. Data dari Insee menunjukkan bahwa jumlah turis lokal berkurang 2,9 persen pada periode yang sama.
Sementara itu di ibu kota, Paris, kunjungan inap di hotel menurun drastis sebesar 12,9 persen karena masyarakat yang masih trauma akan serangan teror bom di kota tersebut pada November tahun lalu. Rangkaian demonstrasi menentang reformasi undang-undang perburuhan juga menjadi faktor lain dari turunnya kunjungan wisatawan.
Akibat cuaca yang kurang bersahabat dan kurangnya tanggal merah di musim semi, angka liburan dengan berkemah juga turun 6,8 persen, kata Insee.
Para turis manca negara kini masih menahan diri untuk mengunjungi Prancis, negara yang menjadi sasaran utama jaringan terorisme internasional akibat keputusan negara tersebut untuk turut dalam operasi militer di Suriah dan Irak.
Rangkaian penembakan dan pengeboman mengguncang ibu kota Prancis pada Januari dan November tahun lalu. Jumlah korban tewas mencapai 150 orang.
Di sisi lain, pariwisata merupakan sektor yang menyumbang tujuh persen total produk domestik bruto di Prancis dan membuka lapangan kerja bagi sekitar dua juta orang.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016