"Target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah sebesar 5,3 persen di tahun 2017 masih dalam kategori angka yang realistis dan moderat," kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Arif mengatakan target pertumbuhan ekonomi yang lebih optimis sebesar 5,5 persen pada 2017 masih bisa diupayakan lagi.
Namun, ia mengkhawatirkan target pertumbuhan ekonomi 5,5 tersebut justru dianggap tidak realistis dan dapat menurunkan kepercayaan pasar mengingat kondisi perekonomian global saat ini yang masih belum memiliki kepastian dan ekspor sulit diharapkan.
Dalam kajian KEIN, ekonomi Indonesia baru bisa tumbuh 7 persen pada 2018.
Menurut dia, untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, industri pengolahan menjadi sektor prioritas yang harus dikembangkan.
Dengan mengembangkan industri pengolahan, akan membuat barang ekspor memiliki nilai tambah.
Terkait dengan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan penerimaan negara dari Amnesti Pajak membuat optimistis target ekonomi tercapai, Arif mengatakan KEIN telah membuat kajian besaran penerimaan negara.
Arif menjelaskan nilai yang dapat diterima negara dari kebijakan Amnesti Pajak pada 2017 sebesar Rp1.495,9 triliun.
Besaran nilai tersebut lebih rendah dari APBNP Tahun 2016 yang dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yakni Rp1.240,4 triliun.
"Secara umum masih cukup realistis," ujar Arif.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016