Transportasi laut itu adalah transportasi yang biayanya paling murah sehingga kenapa kemarin saya perintahkan untuk diperluas
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perluasan Pelabuhan Sambas Sibolga Tapanuli Tengah, Sumut, diperkirakan akan selesai pada akhir 2017.
"Kemarin saya perintahkan ke Menteri BUMN ke Menteri Perhubungan agar dikembangkan hampir tiga kali lipat dari yang sekarang ini. Akhir 2017 akan selesai," kata Presiden Jokowi di sela peresmian dimulainya perluasan Pelabuhan Sambas Sibolga, Sabtu.
Jokowi menjelaskan Pelabuhan Sibolga merupakan pelabuhan yang sudah lama sekali beroperasi yang sebetulnya secara kalkulasi memang pelabuhan yang penting untuk mentransfer barang-barang terutama dari Sibolga ke Nias atau dari luar masuk ke Sibolga dan kabupaten-kabupaten yang ada di sekitar Sibolga.
"Transportasi laut itu adalah transportasi yang biayanya paling murah sehingga kenapa kemarin saya perintahkan untuk diperluas," katanya.
Ia menyebutkan pelabuhan itu sudah lama sekali tidak pernah disentuh dalam hal pengembangan atau perluasan.
"Kita harapkan ini nanti setelah selesai juga diikuti pengembangan industri di sini yaitu industri perikanan bisa cold storage, bisa nanti juga dengan pengalengan ikan, juga ada nanti dari Kementerian BUMN," katanya.
Presiden menilai Pelabuhan Sibolga merupakan pelabuhan yang cukup menjanjikan yang juga akan diikuti dengan mengembangkan kawasan di sekitar Sibolga.
Ia menyebutkan Pelabuhan Sibolga merupakan yang terbesar di bagian barat Sumatera. Pelabuhan tersebut nantinya akan mentransfer barang-barang dari beberapa pulau dan juga ke beberapa kabupaten di daerah itu.
"Kita harapkan pelabuhan lain di Sumatera Utara juga kayak di sini, Pelabuhan Kuala Tanjung nanti 2017 itu juga akan selesai. Sekarang Kuala Tanjung baru selesai 54 persen. Jadi kalau tahun depan selesai, kita punya pelabuhan yang sangat gede," katanya.
Sementara itu, mengenai pengembangan Bandara Dr Ferdinan Lumban Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah, Presiden mengatakan sementara ini kalau bisa dikelola secara komersil akan masuk PT Angkasa Pura.
"Tapi kalau masih jauh ya tetap akan dipegang Kementerian Perhubungan, yang pertama akan dikerjakan adalah memperbesar terminalnya terlebih dahulu," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016