London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, mengelar resepsi diplomatik memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-71 RI berformat pesta kebun (gartenempfang) bertempat di lahan kosong kawasan Tiergarten Strasse 28 yang bakal menjadi lokasi baru gedung KBRI.
Sekretaris Pertama Penerangan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) KBRI Berlin, Fattah Hardiwinangun, kepada ANTARA News London, Sabtu, mengemukakan bahwa resepsi itu dihadiri sekira 200 undangan dari kalangan diplomat dan tokoh masyarakat di Jerman.
Tarian Belibis diiringi gamelan Bali turut memeriahkan pesta di lahan yang akan dibangun gedung KBRI Berlin, yang sejak 2007 proses pembangunannya tertunda dan akan segera dilanjutkan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kenegaraan ke Berlin, Ibu Kota Jerman, pada April 2016 menyampaikan arahannya agar pembangunan Gedung KBRI Berlin segera dituntaskan.
Dalam pertemuannya dengan perwakilan masyarakat Indonesia di Jerman, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa salah satu hal penting yang kadang dilupakan dalam hubungan bilateral antara kedua negara adalah kehadiran KBRI di ibukota negara sahabat.
Duta Besar RI untuk Jerman Fauzi Bowo menyatakan dengan pindahnya gedung kantor KBRI Berlin ke lokasi baru yang lebih prestisius menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan Jerman. Indonesia dan Jerman telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1952.
Menurut Fauzi Wibowo sebagai negara ekonomi terbesar di kawasan masing-masing, dan negara demokratis, maka Indonesia bersama Jerman diharapkan dapat berperan utama bagi kedua kawasan.
Oleh karena itu, Indonesia menghargai dukungan Pemerintah Jerman dalam pembicaraan pendahuluan dalam negosiasi Kerja sama Kemitraan Ekonomi secara Komprehensif (Comperehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) Indonesia dengan Uni Eropa.
Kesepakatan pimpinan kedua negara itu sekaligus untuk meningkatkan kerja sama di bawah kerangka Deklarasi Jakarta 2012, yang memasukan bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, energi terbarukan dan maritim.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016