Cianjur (ANTARA News) - Menjelang malam Kereta Api Siliwangi Cianjur-Sukabumi, Jabar, anjlok saat melintas di terowongan Lampegan, belum diketahui penyebab pasti anjloknya kereta, namun akibat kejadian tersebut seratus lebih penumpang sempat terlantar.
Kepala Stasiun Cianjur, Edi, di Cianjur, Jumat, menjelaskan, KA Siliwangi pada saat itu sedang beroperasi dari Cianjur menuju Sukabumi, sekitar pukul 15.00 WIB, sebelum anjlok kereta terlebih dahulu berhenti di Stasiun Lampegan selama beberapa menit, namun saat memasuki terowongan, gerbong terakhir anjlok.
"Penyebabnya belum dipastikan karena masih dalam penelusuran petugas di Stasiun Lampegan, belum ada koordinasi lebih lanjut penyebab anjloknya," kata Edi.
Menurut dia, dampak anjloknya kereta, sebanyak 103 penumpang sempat terlantar di stasiun yang berada wilayah Situs Gunung Padang tersebut, namun setelah beberapa jam menunggu, penumpang dievakuasi dengan kendaraan umum di sekitar stasiun.
"Kalau 13 penumpang naik bus untuk meneruskan perjalanan ke Sukabumi, sementara yang lainnya ada yang pulang lagi ada juga yang meneruskan perjalanan karena sudah dekat. Kami evakuasi naik angkutan," katanya.
Dia menjelaskan, biaya penumpang untuk melanjutkan perjalanan ditanggung PT KAI."Ada biaya ganti rugi, sebagai tanggungjawab dari kami. Saat ini kereta masih berada di titik anjlok, kami menunggu koordinasi dari Dalops II Bandung untuk menindak lanjuti kejadian tersebut dan mengevakuasi gerbong," katanya.
Pihaknya Belum bisa memastikan kapan kereta akan kembali normal, namun pihaknya berharap secepatnya karena kereta mulai menjadi sarana transportasi yang dipilih warga Cianjur dan Sukabumi karena biayanya murah.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016