Kiev, Ukraina (ANTARA News) - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, Kamis, menyatakan, siap memberlakukan darurat militer di negaranya jika krisis di wilayah timur dan di dekat perbatasan Krimea terus memburuk.
"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan penerapan darurat militer dan mengerahkan angkatan bersenjata jika situasi di timur dan Krimea terus memburuk," kata Poroshenko, kepada para wartawan saat mengunjungi wilayah Lviv, di timur Ukraina.
Poroshenko menjelaskan, ada resiko besar eskalasi konflik di daerah itu, mengingat serangan dalam jumlah besar yang harus dihadapi pasukan pemerintah di wilayah timur Ukraina pada malam sebelumnya.
Pada saat bersamaan, Poroshenko menegaskan, tentara Ukraina sudah siap sepenuhnya untuk melancarkan serangan balasan.
"Pasukan bersenjata kami siap melawan semua musuh di timur, di mana mereka menguasai Donbas dan wilayah sepanjang perbatasan administratif dengan Krimea," kata dia.
Pada pekan lalu, Poroshenko memerintahkan semua badan pertahanan dan penegakan hukum untuk menyiagakan unit-unit yang berada di dekat Krimea dan Ukraina timur. Saat itu, Moskow menuding Kiev tengah merencanakan serangan teror di Krimea dan siap melakukan tindakan balasan.
Ukraina membantah tudingan itu dan menyebutnya sebagai upaya Moskow untuk membenarkan penempatan kembali tentara Rusia di sana.
Krimea adalah wilayah yang awalnya dimiliki Ukraina sebelum Rusia merebutnya pada 2014 lalu melalui referendum. Pemungutan suara itu hanya diakui Moskow dan ditolak Ukraina dan negara-negara Barat lainnya.
Sementara itu di wilayah timur Ukraina, pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok gerilyawan separatis telah terjadi sejak 2014.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016