Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, menyatakan, TNI AL akan mengujicoba penggelaran beberapa senjata baru di latihan puncak TNI AL, Armada Jaya 2016, yaitu peluru kendali anti kapal permukaan C-705 dan torpedo yang diluncurkan dari kapal permukaan.


“35 kapal perang akan dilibatkan, berikut 7.000 personel Korps Marinir TNI AL. Ini sesuai dengan doktrin Sistem Senjata Armada Terpadu yang terdiri dari empat unsur utama, yaitu kapal perang, Korps Marinir, pangkalan TNI AL, dan pesawat udara, didukung sistem logistik dan komando pengendalian,” katanya kepada pers, di Markas Komando Lintas Laut TNI AL, di Jakarta, Jumat.


Armada Jaya 2016 merupakan latihan puncak ke-34 yang dilaksanakan TNI AL selama ini. Semua konsep dan doktri pertempuran dengan berbagai skenarionya akan diujikan untuk kemudian dievaluasi dan ditingkatkan. Kali ini, Armada Jaya 2016 akan digelar di Laut Jawa sekitar Banongan, Jawa Timur, pada pekan kedua September nanti.


TNI AL memiliki beberapa peluru kendali yang berbeda-beda kelas dan peruntukannya. Di antaranya adalah Exocet MM-38 Block I sampai Block III yang sejak dibeli sampai sekarang telah berkali-kali digelar di operasi dan medan penugasan.


Juga peluru kendali Yakhont buatan Rusia, yang bisa beroperasi hingga jarak sekitar 300 kilometer dari kapal perang yang menjadi basis peluncuran.


Sedangkan C-705 buatan China dirancang untuk ditembakkan dari landasan kapal perang kelas 1.000-4.000 ton dengan metode yang relatif baru karena selama ini sistem arsenal TNI AL mengacu pada sistem dan metode gelaran menurut Barat dan Timur.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016