"Data tersebut berasal dari analisis terhadap Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan data pemilih tetap pada Pemilihan Presiden 2014 di Kota Yogyakarta," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di Yogyakarta, Jumat.
Jumlah data pemilih yang akan diverifikasi tersebut jauh lebih banyak dibanding data analisa DP4 yang diumumkan KPU RI yaitu 314.426 pemilih atau data pemilih tetap pada Pemilihan Presiden 2014 sebanyak 310.280 orang.
Menurut Wawan, hal tersebut selalu terjadi setiap kali ada pemilihan umum. "Tujuannya adalah mengamankan hak suara agar pemilih tidak kehilangan suaranya saat pilkada. Nantinya, data tersebut akan disaring dan dimungkinkan terjadi pengurangan karena berbagai sebab," katanya.
Saat ini, lanjut dia, KPU Kota Yogyakarta sedang melakukan upaya untuk memisahkan data yang diterima berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) untuk memudahkan verifikasi. Setiap TPS berisi maksimal 800 pemilih.
"Proses verifikasi di lapangan akan dilakukan selama satu bulan yaitu 8 September hingga 7 Oktober oleh panitia pendaftaran pemilih (pantarlih)" katanya.
Proses rekrutmen pantarlih akan langsung ditangani oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di kelurahan sehingga pantarlih yang nantinya bertugas adalah warga setempat dan bukan berasal dari luar wilayah. Paling lambat pada 5 September sudah terbentuk pantarlih di seluruh wilayah.
"Pantarlih akan bekerja melakukan pemutakhiran data pemilih dengan cara door to door ke tempat tinggal pemilih. Jika pantarlih bukan warga di lingkungan tersebut, dimungkinkan mereka tidak mengenal lingkungannya dengan baik sehingga akan mengalami kesulitan saat memutakhirkan data pemilih," katanya.
Di dalam data hasil analisa DP4 yang diumumkan KPU RI diketahui terdapat 16.305 pemilih pemula dan enam pemilih berusia kurang dari 17 tahun tetapi sudah menikah.
Selain itu, jumlah pemilih yang sudah berusia lebih dari 90 tahun tercatat sebanyak 1.160 orang dan pemilih dari penyandang disabilitas tercatat sebanyak 1.140 orang.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016