Kendal (ANTARA News) - Pembangunan kawasan industri menjadi salah satu cara mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meninjau pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) di Kendal, Jawa Tengah, Jumat.
"Selama ini industri lebih berat di Jawa Barat, sementara Jawa Tengah masih terbatas," kata Airlangga.
Kawasan industri yang akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ini diharapkan dapat menarik semakin banyak investasi di Kendal. Sektor industri yang dibidik meliputi tekstil, fesyen, furnitur hingga makanan.
"Arahnya ke padat karya," imbuh dia.
Ia yakin penyerapan tenaga kerja di kawasan industri akan menciptakan efek berlipat terhadap perputaran ekonomi di lingkungan sekitar. Misalnya, orang yang bekerja di pabrik pasti membutuhkan tempat tinggal dan transportasi.
Saat ini, di KIK sudah masuk 16 investor dengan total investasi senilai Rp3,2 triliun yang menyerap 3000 tenaga kerja.
Di KIK juga akan didirikan fashion city yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan luas lahan mencapai 100 ha untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tekstil di pasar domestik dan ekspor.
Kota Fesyen tersebut bakal dilengkapi beberapa fasilitas, di antaranya pusat penyediaan bahan baku, perbelanjaan, pameran, serta penelitian dan pengembangan produk tekstil.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016