Washington (ANTARA News) - Keyakinan bahwa calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump atau pesaingnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton akan menjadi presiden yang baik masih rendah, sama seperti awal tahun ini menurut jajak pendapat Pew Research Center, Kamis.
Hanya 27 persen pemilih terdaftar yang menilai Trump bisa menjadi presiden yang baik atau hebat, sementara 55 persennya menilai miliarder New York yang suka bertengkar itu akan menjadi presiden yang buruk atau buruk sekali.
Pendapat tentang Clinton tidak senegatif itu, tapi tetap saja hanya 31 persen pemilih terdaftar yang mengatakan Clinton akan menjadi presiden yang baik atau hebat. Sementara 45 persen pemilih mengatakan Clinton akan menjadi presiden yang buruk atau buruk sekali.
Hasil jajak pendapat juga menunjukkan bagian besar pemilih yang mengkhawatirkan adanya kemungkinan bahwa jika terpilih kedua calon itu akan membuat kesalahan serius yang akan merusak negara dengan 55 persen pemilih terdaftar menyebut Trump punya "peluang besar" menimbulkan dampak itu dan 44 persen mengatakan hal yang sama tentang Clinton.
Namun pendapat para pendukung Trump dan Clinton berbeda tentang bagaimana hidup mereka dan kemana negara akan dibawa.
Menurut jajak pendapat nasional, para pendukung Trump sangat yakin bahwa hidup di negara itu lebih buruk dibandingkan separuh abad yang lalu "bagi orang-orang seperti mereka" dengan 81 persen berpendapat seperti itu dan hanya 11 persen yang mengatakan kehidupan sudah lebih baik.
Mayoritas pendukung Clinton punya pandangan sebaliknya, dengan 59 persen mengatakan hidup orang-orang seperti mereka "sudah lebih baik" dalam lima dekade terakhir.
Sekitar satu dari lima pendukung Clinton berpikir hidup menjadi lebih buruk dan 18 persen lainnya melihat sedikit perubahan.
Tentang prospek masa depan, kebanyakan pendukung Trump pesimistis, 68 persen mengatakan bahwa kehidupan anak-anak mereka akan lebih buruk dari hari ini.
Sedangkan pendukung Clinton punya ekspektasi beragam dengan 38 persen di antaranya optimistis dan 30 persen mengatakan hidup generasi selanjutnya akan lebih buruk, demikian menurut hasil jajak pendapat yang dikutip kantor berita Xinhua.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016