Ibrohim yang tewas dalam kontak tembak dengan satuan tugas (Satgas) operasi Tinombala, Rabu (17/8) sekitar pukul 08.35 Wita di pegunungan wilayah Padopi, dekat perkampungan di Poso Pesisir, merupakan suku Uighur, warga negara asing (WNA) dari Republik Rakyat Tiongkok.
Ambulans yang membawa jenazah Ibrohim tiba sekitar pukul 17:30 WITA dengan pengawalan satu regu Brimob bersenjata laras panjang. Jenazah lalu dimasukkan ke kamar jenazah untuk dilakukan identifikasi dari Inafis Polda Sulteng.
"Kita masih menunggu hasil identifikasi dari Inafis serta pihak dokter rumah sakit," kata Direktur Kriminal Umum Polda Sulteng Kombes Pol Helmi Kuarta Kusuma Putra.
Informasi yang dihimpun Antara, jenazah Ibrohim akan dimakamkan di Palu, Jumat (19/8).
Sebelumnya Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa jumlah DPO tinggal 14 orang.
Satgas operasi juga menyita satu buah bom lontong saat kontak tembak dengan Ibrohim dan salah seorang rekannya yang lolos menyelamatkan diri. Satgas Tinombala hingga kini terus melakukan pengejaran, dan tidak henti-hentinya menghimbau agar menyerahkan diri.
"Karena menyerahkan diri lebih baik dari pada dikerjar-kejar petugas, sehingga dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tutup Kapolda.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016