Jakarta (ANTARA News) - Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA), salah satu universitas swasta terkemuka di Provinsi Banten akan menyelenggarakan seminar internasional tentang peranan organisasi keagamaan Islam dalam pengembangan pendidikan pada 20 Agustus 2016 di Pandeglang, Banten.
Ketua Panitia Seminar yang juga Dekan Fakultas Agama UNMA Mohammad Zen, Kamis kepada pers di Jakarta menjelaskan, seminar internasional itu diselenggarakan atas kerja sama UNMA Banten dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Zen mengemukakan, seminar bertujuan mempelajari peranan organisasi keagamaan Islam dalam pengembangan pendidikan di Indonesia serta berbagi pengalaman terkait pengelolaan pendidikan, didasarkan pada pengalaman masing-masing negara peserta, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Pembicara dalam seminar tersebut adalah Rektor UNMA Prof Dr HM Bambang Pranowo, Wakil Rektor III UNMA Dr H Ali Nurdin MSi, dan Wakil Rektor IV UNMA Dr H Jihadudin MPd serta pakar pendidikan dari Malaysia dan Singapura.
Pembicara dari Malaysia adalah Prof Madya Dr Mohd Yahya Bin Mohamed Arifin, Dr Kahiurreezam bin Mohd Noor, Prof Madya Dr Kamaludin Nurdin Marjuni, dan Dr Muhammad Khairi Bin Mahyudin. Mereka adalah akademisi University Sains Islam Malaysia (USIM). Selain itu juga ada Dr Damanhuri Abbas dari Sirius Singapura.
Zen juga menjelaskan, organisasi-organisasi keagamaan Islam di Indonesia, baik yang memiliki skala nasional maupun lokal mengambil peran penting dalam perjalanan bangsa, bahkan beberapa organisasi dimaksud lahir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Organisasi-organisasi itu terus bergerak di tengah kehidupan sosial masyarakat dan kehadirannya merupakan fenomena yang menarik untuk dipelajari, mengingat organisasi Islam merupakan representasi dari umat Islam yang menjadi mayoritas di Indonesia.
Tidak kurang dari 40 organisasi keagamaan Islam yang berskala nasional memiliki cabang organisasi di ibukota propinsi maupun ibukota kabupaten/kota, seperti Mathla'ul Anwar (MA), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Sarikat Islam (SI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Organisasi lainnya adalah Majelis Dawah Islamiyah (MDI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aisyiah, dan Muslimat NU.
Adapun organisasi keagamaan Islam yang bersifat lokal pada umumnya bergerak di bidang dakwah dan pendidikan seperti Majelis Talim, Yayasan Pendidikan Islam, Yayasan Yatim Piatu, dan lembaga-lembaga dakwah lokal.
"Di tengah kompleksitas persoalan kemanusiaan, Ormas Islam dituntut supaya memperkuat ketahanan internal guna menyusun kekuatan untuk menjawab berbagai persoalan bangsa," kata Mohammad Zen.
Ia menambahkan, Ormas Islam Mathlaul Anwar yang kini sudah berusia satu abad dan memiliki perwakilan di 30 provinsi berkomitmen tidak akan masuk ke wilayah politik, melainkan terus konsisten bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
"Kami akan konsisten bergerak di jalur pendidikan, dakwah, dan sosial demi kemajuan umat," kata Dekan Fakultas Agama UNMA yang juga Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) itu.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016