"Pemeriksaan bahan segar perusahaan katering yang akan mulai mendistribusikan makanan pada 19 Agustus akan dilakukan hari ini sebagaimana janji para perusahaan itu, bahwa bahan segar mulai mereka terima hari ini," kata Kepala Seksi Pengawas Katering Evi Ruhama di kantor Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah, Rabu pagi waktu Arab Saudi.
Selain memeriksa kesiapan bahan pangan penyedia katering untuk jamaah dari Kelompok Terbang I Embarkasi Padang, yang dijadwalkan tiba di Mekkah pada Rabu pukul 22.30 waktu Arab Saudi, tim juga akan memantau tiga perusahaan katering yang masih memiliki sejumlah masalah terkait kontrak yang belum terselesaikan.
Dalam pertemuan antara 23 pemilik katering dengan PPIH Daerah Kerja Mekkah yang dipimpin oleh Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat, tiga perusahaan yang telah ditegur di kesempatan pertama tapi gagal melakukan perbaikan kembali memperoleh teguran keras.
Ketiga perusahaan yang mendapat teguran yaitu PT Syalal Asia, PT Rimas, dan PT Ruwat Makkah. "Mereka janjikan nanti malam terakhir, maka kita cek nanti," katanya.
Selama berada di Makkah Al Mukarramah, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan layanan katering dua kali selama 12 hari, berupa makan siang dan makan malam.
Pemerintah meminta para pemilik katering memperlakukan para tamu Allah dengan baik, dengan cara memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan.
PPIH Arab Saudi telah menjalin kontrak kerja sama dengan 23 perusahaan penyedia layanan katering yang terdiri atas 12 perusahaan katering yang sudah memberikan layanan tahun lalu dan 11 perusahaan katering yang baru tahun ini memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia.
Untuk memastikan kesiapan perusahaan, tim pengawas katering PPIH Daker Mekkah memonitor persiapan mereka, khususnya 11 perusahaan yang baru bergabung.
Selain menambah frekuensi pemberian makan, pada musim haji tahun 2016 pemerintah memperhatikan kualitas rasa sajian makanan untuk jamaah. Pemerintah mewajibkan seluruh dapur menggunakan juru masak asal Indonesia.
Untuk menjamin kualitas rasa perusahaan-perusahaan itu mendatangkan bumbu-bumbu langsung dari Indonesia, sementara sayuran dan buah-buahan berasal dari Arab Saudi untuk menjamin kesegaran.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016