Rio de Janeiro (ANTARA News) - Dominasi Asia dalam bulu tangkis dunia meluntur Selasa waktu Brasil ketika dua atlet putri Denmark meruntuhkan dominasi China untuk memberikan harapan kepada Eropa merebut medali emas pertama Olimpiade dalam 20 tahun terakhir.
Dua pemain veteran Denmark, Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl, menumbangkan pasangan nomor dua dunia dari China Yu Yang dan Tang Yuanting 21-16 14-21 21-19 untuk mencapai final ganda putri dan memastikan Denmark mendapatkan medali pertama OIimpiade dari nomor ini.
Juara dunia dari Spanyol Carolina Marin juga menggebuk wakil Korea Selatan Sung Ji-hyun 21-12 21-16 untuk merebut satu tempat pada semifinal tunggal putri.
Tidak ada pemain Eropa yang memuncaki podium Olimpiade sejak legenda Denmark Poul-Erik Hoyer Larsen menumbangkan wakil China Dong Jiong pada final tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996.
Kini Pedersen dan Rytter Juhl berada pada posisi terbaik untuk mengakhiri paceklik gelar Eropa dalam bulu tangkis Olimpiade, kendati dia bakal menghadapi lawan tangguh unggulan utama dari Jepang, Misaki Matsutomo-Ayaka Takahashi, pada final Kamis waktu Brasil.
"Kami sudah memimpikan hal ini begitu lama", kata Rytter Juhl yang sudah berusia 32 tahun. "Ini bermakna banyak. Mungkin ini adalah peluang terakhir kami di Olimpiade, kami sudah tidak muda lagi, Jadi, tentu saja kami senang sekali mendapatkan medali."
Dengan menumbangkan pasangan China, ganda putri Denmark itu telah mengakhiri keadidayaan selama 20 tahun Asia dalam ganda putri Olimpiade.
Pada pertandingan memperebutkan medali perunggu, ganda putri Zhang Nan dan Zhao Yunlei menghentikan rekan senegaranya Xu Chen dan Ma Jin dalam pertarungan all-China.
China yang menjadi adidaya bulu tangkis tadinya berharap mengulang prestasi London empat tahun lalu menyapu semua dari lima medali bulu tangkis. Tapi impian menjadi berantakan.
"Sepertinya Eropa yang mulai menanjak dan yang sangat penting tidak selalu China yang di final," kata tunggal putri nomor satu dunia, Marin, diiringi tawa.
Perempuan dari Andalucia itu terbukti terlalu tangguh untuk Sung dan kini dia bertekad menaklukkan juara bertahan Olimpiade Li Xuerui dari China pada semifinal Kamis nanti.
Li yang menjadi pemain nomor tiga dunia adalah pebulutangkis putri terakhir China yang bertahan setelah peraih medali perak Olimpiade London Wang Yihan dijinakkan pemain India Sindhu Pusarla dengan 20-22 dan 19-21.
Sindhu yang berusia 21 tahun dan asal Hyderabadi itu akan menghadapi pemain Jepang Nozomi Okuhara pada semifinal tunggal putri lainnya.
Tapi China dipastikan mendapatkan medali perak dari ganda putra setelah juara ganda putra Olimpiade London Fu Haifeng dan Zhang Nan mengakhiri impian pasangan Inggris Marcus Ellis dan Chris Langridge pada semifinal dengan 21-14 21-18.
Fu dan Zhang akan berebut medali emas dengan pasangan Malaysia yang lagi menanjak Goh V. Shem dan Tan Wee Kiong yang mencampakkan wakil China lainnya Chai Biao dan Hong Wei 21-18 12-21 21-17.
Malaysia juga akan memperebutkan medali emas dengan Indonesia pada ganda campuran. Di sini pasangan Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir akan ditantang ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016