70 persen undangan dari rakyat dan 30 persennya dari pejabat. Rakyat diajak untuk ikut merayakan dan memiliki rasa kemerdekaan ini

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengundang ribuan masyarakat umum, tepatnya 2.210 orang, untuk menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya mengatakan tahun ini masyarakat umum diberikan kesempatan lebih besar untuk menghadiri peringatan kemerdekaan Indonesia.

"Presiden memang menghendaki agar masyarakat umum diberikan kesempatan yang lebih besar untuk menghadiri peringatan kemerdekaan kali ini," kata Bey.

Sekitar 2.210 masyarakat umum diundang untuk menghadiri upacara pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih pada Rabu, 17 Agustus 2016. 1.210 orang diundang untuk menghadiri upacara di pagi hari.

Undangan khusus ini untuk sejumlah daerah di Indonesia meliputi Jabodetabek, Karawang, Serang, Bandung, Medan, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Masyarakat yang hadir pada peringatan kali ini juga datang dari latar belakang dan profesi berbeda.

Rombongan yang datang dari Jawa Barat misalnya, memiliki profesi sebagai petani, peternak, petugas kebersihan, komunitas kreatif film, komunitas hijabers, guru, seniman, dan pengrajin.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala sebelumnya mengatakan undangan peringatan kemerdekaan kali ini akan lebih didominasi masyarakat biasa, ketimbang pejabat.

"Perbandingannya, yaitu 70 persen undangan dari rakyat dan 30 persennya dari pejabat. Rakyat diajak untuk ikut merayakan dan memiliki rasa kemerdekaan ini," kata Darmansjah.


Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016