Mamuju (ANTARA News) - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Meidyatama Suryodiningrat memberikan motivasi kepada siswa SMU Negeri 2 Mamuju dalam program "BUMN mengajar" yang merupakan program BUMN memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Provinsi Sulawesi Barat.
"Saya juga bukanlah murid yang cerdas karena ketika di SMU berada pada ranking ke 39 dari 42 siswa di sekolah saya, namun itu tidak mengurangi semangat saya untuk sukses," kata Dirut Perum LKBN Antara saat menjadi pemateri program BUMN mengajar diikuti ratusan siswa di SMU 2 Mamuju, Selasa.
Ia didampingi Manajer Humas dan Kerjasama Internasional Perum LKBN Antara, Primayanti serta Kepala Biro Perum LKBN Antara Sulawesi Selatan dan Barat Agus Setiawan kemudian Kepala Sekolah SMU 2 Mamuju, M Saleh.
Dirut Perum LKBN Antara menyampaikan kepada seluruh siswa jika dirinya berhasil menjadi Direktur Utama Perum LKBN Antara, karena menuruti pesan ayahnya yang memintanya untuk mengerjakan segala sesuatu dengan serius dan sungguh sungguh.
"Takdirmu di tanganmu sendiri, jangan mundur jangan takut bermimpi paling hebat, dan pesan ayah kepada saya segala sesuatu dengan serius dan sungguh sungguh, untuk menjadi sukses, meskipun kamu tidak begitu cerdas," kata Medyatama yang menempuh tiga perguruan tinggi di luar negeri di Universitas Carleton di Ottawa Kanada, Universitas Dalhousie Amerika Utara, dan Harvard University di Amerika Serikat.
Menurut dia, setiap manusia harus punya aspirasi ambisi dan menggantungkan cita-citanya setinggi langit, jangan menyerah dengan keadaan.
"Lakukan dengan sungguh-sungguh berbuat jujur dan kerjakan dengan baik hingga selesai, dan jangan pernah takut kegagalan karena kegagalan itu adalah sukses tertunda, dan dalam meraih sukses harus berjenjang, jangan langsung mau diatas, namun bertahap meraih sukses," katanya.
Ia juga menyampaikan agar dalam meraih sukses setiap manusia juga harus punya etos kerja etos kerja dan rajin bekerja keras.
"90 persen yang harus dikeluarkan adalah keringat dan 10 persen adalah bakat dalam bekerja, dalam belajar tidak ada tanggal yang harus tersisa bekerjalah terus menerus," katanya.
Kemudian ia berharap dalam bekerja itu harus memiliki landasan dengan berbagi dan berbakti membangun negeri karena itu adalah tanggung jawab sosial setiap orang.
"Saya berharap setiap siswa di sekolah ini, bisa membuat perubahan ketika selesai dan mencapai keberhasilan, dan bila bertemu dengan saya kembali yang ada hanya keberhasilan yang sudah dicapai," katanya.
(T.KR-MFH/Y008)
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016